Culture
Bahas semua soal budaya Korea di sini
Bahas semua soal budaya Korea di sini
Bokjori, saringan tradisional yang terbuat dari anyaman bambu, memiliki sejarah panjang yang berakar pada perkembangan pertanian dan kebiasaan kuliner di Semenanjung Korea. Peninggalan arkeologi menunjukkan bahwa bentuk awal dari bokjori telah digunakan sejak era Tiga Kerajaan (57 SM – 935 M). Namun, bentuk bokjori yang dikenal pada hari ini diperkirakan mulai berkembang selama Dinasti Joseon (1392-1910).
More…Bangasayusang, atau yang dikenal sebagai Patung Bodhisattva yang Termangu, menjadi saksi bisu pencapaian seni dan spiritualitas dari budaya Buddhis Korea. Patung-patung ini, khususnya yang menyandang status Harta Nasional Korea Nomor 78 dan 83, mencerminkan puncak keahlian seni dan ekspresi keagamaan dari periode Tiga Kerajaan. Keindahannya tidak hanya memukau masyarakat Korea saja, tetapi juga menginspirasi karya serupa di Jepang dan memperkaya tradisi seni Buddhis di Asia Timur.
More…Yeongsan Juldarigi adalah permainan tarik tambang tradisional Korea yang telah menjadi bagian penting dari warisan budaya takbenda Korea Selatan. Berasal dari Yeongsan, Provinsi Gyeongsangnam-do, tradisi ini tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki makna mendalam sebagai ritual doa untuk panen melimpah dan kesejahteraan desa.
More…Ttakji atau ddakji adalah permainan tradisional Korea yang menggunakan ubin dari kertas lipat. Pemain bertujuan membalik ubin lawan dengan melemparkan ubin mereka sendiri. Permainan sederhana namun menantang ini telah dinikmati selama berabad-abad dan mendapatkan perhatian internasional melalui penampilannya dalam media populer Korea.
More…Bahasa Isyarat Korea (Korean Sign Language/KSL) secara resmi diakui sebagai salah satu dari dua bahasa resmi di Korea Selatan pada tahun 2015. Sebagai sarana komunikasi utama bagi ratusan ribu penyandang tuli di negara tersebut, KSL memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perjuangan komunitas tunarungu untuk pengakuan dan hak-hak mereka.
More…Di Korea, pohon peneduh atau yang dikenal juga sebagai jeongjanamu (정자나무) memainkan peran penting dalam kehidupan sosial, lingkungan, dan tradisi masyarakat. Salah satu spesies yang paling umum adalah pohon Zelkova (Neutinamu), yang mencakup sekitar 80% pohon peneduh di negara ini. Selain memberikan perlindungan dari sinar matahari, pohon ini juga berfungsi sebagai pusat berkumpulnya masyarakat dan simbol budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
More…Wonhyo (617–686) adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah kepercayaan Buddha di Asia Timur. Lahir di Amnyang (sekarang bernama Gyeongsan, Korea Selatan), ia memulai perjalanan spiritualnya sebagai biksu di Kuil Hwangnyongsa. Di sana, Wonhyo tidak hanya mempelajari ajaran Buddha saja, tetapi juga mendalami Konfusianisme dan Taoisme sambil memperbanyak meditasi.
More…Han Seok-bong, seorang kaligrafer ternama dari abad ke-16, menjadi salah satu sosok penting dalam sejarah Korea. Kisahnya tidak hanya mencerminkan keahliannya dalam seni kaligrafi, tetapi juga menonjolkan peran ibunya, Baek Indang, yang memberikan pengaruh besar dalam membentuk karakter dan keahliannya.
More…Sejarah Ganhwa Seon, salah satu cabang utama kepercayaan Buddha di Korea, bermula pada abad ke-12 melalui ajaran Bojo Jinul, seorang biksu yang dianggap sebagai pendiri tradisi ini. Ganhwa Seon sendiri adalah pengembangan dari ajaran Buddha aliran Chan dari Tiongkok yang diperkenalkan oleh Dahui Zonggao pada masa Dinasti Song.
More…Bakti keluarga, yang dalam bahasa Korea dikenal sebagai “hyo” (효), adalah salah satu kebajikan penting dalam ajaran Konfusianisme yang mengutamakan penghormatan, kepatuhan, dan perawatan terhadap orang tua dan leluhur. Konsep ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Korea, yang tidak hanya berlaku semasa kecil saja, tetapi juga menjadi komitmen seumur hidup untuk menghormati dan mendukung para orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua.
More…