Culture
Bahas semua soal budaya Korea di sini
Bahas semua soal budaya Korea di sini
Dangun Wanggeom, atau dikenal juga sebagai Dangun, merupakan sosok legendaris yang dianggap sebagai pendiri dari Gojoseon, kerajaan pertama Korea. Berdasarkan legenda, Dangun mendirikan kerajaan ini pada 2333 SM, dan asal-usul mitologisnya sebagai cucu dari langit dan anak dari seorang wanita beruang membuatnya menjadi tokoh penting dalam identitas budaya dan sejarah Korea. Kisah Dangun melambangkan awal mula budaya Zaman Perunggu di Korea serta mencerminkan kepercayaan syamanistik yang menjadi bagian penting dari masyarakat Korea pada masa itu.
More…Mugunghwa, atau dikenal juga sebagai Rose of Sharon atau Hibiscus syriacus, adalah bunga nasional Korea Selatan yang berakar mendalam pada budaya negara tersebut. Mugunghwa melambangkan ketahanan, keindahan, dan kelimpahan abadi dalam budaya Korea. Bunga ini mewakili semangat dan nilai-nilai bangsa, menjadi simbol yang penting dalam identitas nasional Korea.
More…Dalam mitologi Korea, dokkaebi merupakan makhluk legendaris yang sering kali muncul dalam cerita rakyat dan mitos. Mereka digambarkan sebagai roh alam dengan kekuatan luar biasa yang sering kali berinteraksi dengan manusia, baik untuk bermain-main atau memberikan bantuan. Dipercaya terlahir dari benda-benda mati yang telah menyerap energi spiritual, dokkaebi dikenal sebagai makhluk yang penuh kejutan dan memiliki kemampuan untuk berubah bentuk. Dalam budaya Korea, mereka memiliki peran penting yang berakar dalam kepercayaan tradisional.
More…Pansori adalah genre musikal tradisional Korea yang unik, di mana seorang penyanyi solo, yang dikenal sebagai sorikkun, menyampaikan kisah epik dengan iringan ritmis dari seorang penabuh drum, atau gosu. Sejak kemunculannya pada akhir abad ke-17, seni bercerita pansori telah memikat penonton dengan narasi yang sarat dengan nilai moral, cinta, dan kebajikan. Pengakuan UNESCO terhadap pansori sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia pada tahun 2003 menegaskan pentingnya seni ini dalam kebudayaan Korea.
More…Saekdong adalah kain tradisional Korea yang dikenal dengan pola garis-garis berwarna cerah, yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan makna simbolis. Kain ini telah menjadi bagian integral dari warisan budaya Korea, mencerminkan filosofi dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Penggunaan saekdong dalam pakaian tradisional seperti hanbok, terutama dalam busana anak-anak, menunjukkan bagaimana motif ini berperan penting dalam kehidupan masyarakat Korea.
More…Hanok, rumah tradisional Korea, merupakan cerminan dari hasil pengetahuan arsitektur yang telah berkembang selama berabad-abad. Struktur hunian ini berkembang di Semenanjung Korea dan Manchuria, mencerminkan warisan budaya yang kaya. Dibangun dengan material alami seperti kayu, batu, dan tanah, hanok dirancang untuk beradaptasi dengan lingkungan alam sekitar.
More…Folklor Korea kaya akan kisah-kisah tentang makhluk supranatural, mulai dari arwah gentayangan hingga makhluk yang dapat berubah bentuk. Cerita-cerita hantu yang berakar dalam kepercayaan dan tradisi budaya ini telah memikat generasi demi generasi dengan narasinya yang mencekam.
More…Hwatu adalah permainan kartu tradisional Korea yang berasal dari hanafuda Jepang, yang diperkenalkan pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Permainan ini menggunakan satu dek yang berisi 48 kartu dengan ilustrasi dan tema yang menggambarkan alam serta pergantian musim. Hwatu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Korea, mencerminkan dinamika sosial dan tradisi rekreasi di negara tersebut.
More…Haetae, yang juga dikenal sebagai Haechi atau “singa bertanduk satu,” adalah makhluk legendaris dalam mitologi Korea yang melambangkan keadilan dan perlindungan. Berakar dari cerita rakyat Tiongkok kuno, makhluk ini kemudian menjadi simbol penting dalam budaya Korea, terutama sebagai lambang resmi Seoul sejak 2009.
More…사주 (saju) adalah konsep astrologi tradisional Korea dan Tiongkok yang menggunakan tahun, bulan, hari, dan jam kelahiran seseorang untuk meramalkan nasib dan keberuntungan mereka dalam hidup. Sistem ini, yang dalam bahasa Korea diterjemahkan menjadi “empat pilar,” didasarkan pada keyakinan bahwa keempat elemen ini mewakili pilar dasar kehidupan dan takdir individu.
More…