Printemps Parfumé, yang diterjemahkan oleh J. H. Rosny. Foto: Koreana Museum

Penerjemahan karya klasik Korea merupakan salah satu upaya penting dalam memperkenalkan sejarah, budaya, dan nilai-nilai tradisional Korea kepada dunia. Dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya minat terhadap sastra Korea, karya klasik kini dapat diakses dengan lebih mudah oleh pembaca global. Penerjemahan yang akurat dan berkualitas tidak hanya menjaga esensi karya aslinya, tetapi juga memungkinkan pembaca dari berbagai latar belakang untuk memahami dan mengapresiasi warisan budaya Korea.

More…

Gamja-ongsimi adalah hidangan tradisional Korea yang berasal dari Provinsi Gangwon. Sup pangsit kentang yang lembut dan kenyal ini dimasak dalam kuah gurih dengan tambahan sayuran serta bahan pelengkap lainnya. Hidangan ini mencerminkan kreativitas kuliner masyarakat setempat yang mampu mengolah bahan sederhana menjadi sajian yang kaya rasa dan memiliki nilai sejarah.

More…

Ratu Myeongseong (Gambar public domain)

Geoncheonggung, sebuah kediaman dalam kompleks Istana Gyeongbokgung, memainkan peran penting dalam sejarah Korea pada akhir abad ke-19. Dibangun pada tahun 1873 oleh Raja Gojong, tempat ini awalnya berfungsi sebagai tempat peristirahatan pribadi bagi pasangan di kerajaan.

More…

The White Book. Foto: Goodreads

Han Kang, seorang penulis asal Korea Selatan yang dikenal melalui karyanya yang mendalam dan reflektif, menghadirkan “The White Book” sebagai salah satu novel eksperimentalnya. Buku yang mengangkat tema duka, kenangan, dan semangat manusia ini merupakan hasil kontemplasinya selama ia menetap di Warsawa, Polandia. Melalui simbolisme, refleksi puitis, dan prosa yang terfragmentasi, Han Kang menjadikan warna putih sebagai inti narasi yang menghubungkan pembaca dengan perenungan mendalam tentang kehilangan dan kelahiran kembali.

More…

Pada 3 Desember 2024, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer yang memicu krisis konstitusional di negara tersebut. Keputusan ini, yang melarang aktivitas politik dan menempatkan media di bawah kendali militer, memicu protes dan gejolak yang luas. Langkah ini ditentang oleh berbagai pihak, termasuk anggota parlemen yang dengan suara bulat mencabut perintah tersebut dalam hitungan jam. Pada pagi hari 4 Desember, Presiden Yoon mencabut deklarasi tersebut.

More…

Diagram lima elemen dalam Feng Shui. (Gambar public domain)

Pungsu, atau yang sering dikenal sebagai feng shui ala Korea, adalah praktik geomansi kuno yang bertujuan untuk menciptakan harmoni antara tempat tinggal manusia dengan lingkungan alaminya. Sistem kepercayaan tradisional ini, yang berakar kuat dalam budaya Korea, berfokus pada aliran energi atau “qi” untuk menentukan lokasi yang menguntungkan bagi bangunan, makam, dan struktur lainnya.

More…

Jeong Yak-yong (Gambar public domain)

Jeong Yak-yong (1762–1836), atau yang juga dikenal dengan nama pena Dasan, adalah seorang filsuf, agronom, dan penyair ternama Korea yang memainkan peran penting dalam gerakan Silhak (Pembelajaran Praktis) pada akhir Dinasti Joseon. Karya-karyanya mencakup beragam topik di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sastra, hingga ilmu pengetahuan, menjadikannya salah satu pemikir paling berpengaruh dalam sejarah Korea.

More…

Dadeumi. (Foto public domain)

Dadeumijil, atau dikenal juga sebagai dadeumi, adalah metode tradisional menyetrika kain di Korea dengan cara memukulnya menggunakan tongkat kayu secara ritmis. Lebih dari sekadar teknik praktis untuk merapikan pakaian, dadeumijil juga menjadi simbol budaya yang merepresentasikan suara dan ritme kehidupan sehari-hari masyarakat Korea. Diakui sebagai salah satu dari 100 Simbol Budaya Korea, praktik ini menyoroti nilainya dalam warisan budaya negara tersebut.

More…

Kegiatan menganyam bokjori. Foto: KOREA.net

Bokjori, saringan tradisional yang terbuat dari anyaman bambu, memiliki sejarah panjang yang berakar pada perkembangan pertanian dan kebiasaan kuliner di Semenanjung Korea. Peninggalan arkeologi menunjukkan bahwa bentuk awal dari bokjori telah digunakan sejak era Tiga Kerajaan (57 SM – 935 M). Namun, bentuk bokjori yang dikenal pada hari ini diperkirakan mulai berkembang selama Dinasti Joseon (1392-1910).

More…