Patung Yi Hwang di Namsan. Foto: Integral (Wikipedia)

Yi Hwang (1501-1570), yang dikenal juga dengan nama pena Toegye, adalah salah satu cendekiawan dan filsuf Konfusianisme terkemuka di Dinasti Joseon. Gagasannya tentang Neo-Konfusianisme memengaruhi pemikiran dan kebudayaan Korea bahkan hingga saat ini. Selain itu, gambar dirinya pun diabadikan dalam uang kertas 1.000 won Korea Selatan, menjadi salah satu bukti dari kontribusinya pada Korea.

More…

Lukisan yang menggambarkan bakti pada orang tua (Gambar public domain)

Bakti keluarga, yang dalam bahasa Korea dikenal sebagai “hyo” (효), adalah salah satu kebajikan penting dalam ajaran Konfusianisme yang mengutamakan penghormatan, kepatuhan, dan perawatan terhadap orang tua dan leluhur. Konsep ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Korea, yang tidak hanya berlaku semasa kecil saja, tetapi juga menjadi komitmen seumur hidup untuk menghormati dan mendukung para orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua.

More…

Jusageobae (minum bersama) oleh Shin Yun-bok (public domain)

Minuman beralkohol Korea, yang dikenal juga dengan nama “sul”, mencakup beragam jenis minuman tradisional dan modern yang telah berakar dalam warisan budaya negara ini. Mulai dari soju dan makgeolli yang populer hingga baekseju dan bokbunja-ju yang jarang ditemui, minuman beralkohol Korea menawarkan kombinasi rasa, bahan, dan teknik pembuatan yang unik, mencerminkan kekayaan dari tradisi kuliner di Semenanjung Korea.

More…

Bunga ceri. Foto: Korea Tourism Organization

Berlangsung antara bulan Maret hingga Mei, musim semi menjadi periode yang menarik untuk mengunjungi Korea Selatan. Suhu yang relatif nyaman dan bunga yang bermekaran kembali semakin mewarnai suasana musim semi. Selain itu, berbagai perayaan budaya yang diselenggarakan juga semakin memperkaya pengalaman wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan tradisi lokal secara bersamaan.

More…

Joseon Wangjo Sillok yang disimpan di Seoul National University Kyujanggak Institute. Foto: Salamander724

Rekaman Otentik Dinasti Joseon, yang dikenal sebagai Joseon Wangjo Sillok, adalah catatan sejarah yang disusun oleh negara untuk mendokumentasikan pemerintahan dari 25 raja Dinasti Joseon dari tahun 1392 hingga 1865. Rekaman ini terdiri dari 1.893 volume dan lebih dari 49 juta karakter, menjadikannya sebagai dokumentasi terpanjang dari satu dinasti yang berkelanjutan dalam sejarah dunia. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan proses penyusunan Sillok, peran para sejarawan, dampak kolonialisme Jepang, serta signifikansi sejarah dari catatan ini.

More…

Jembatan Seongsan. Foto: travel oriented (Flickr)

Seoul, ibu kota Korea Selatan, memiliki sejarah panjang lebih dari dua ribu tahun lamanya. Sejak awal pendiriannya pada tahun 18 SM sebagai Wiryeseong, ibu kota Kerajaan Baekje, kota ini telah mengalami berbagai perubahan, menjadikannya pusat budaya, ekonomi, dan politik seperti yang kita kenal saat ini. Artikel ini akan mengulas lebih tentang evolusi Seoul dari masa kerajaan kuno hingga menjadi kota metropolitan, dengan menyoroti perubahan yang terjadi di setiap era yang membentuk identitas Seoul saat ini.

More…

Lahir di Seoul pada tahun 1965, Bae Suah adalah salah satu penulis paling dikenal di Korea Selatan. Gaya eksperimental dan suaranya yang unik dalam kesusastraan telah disebut-sebut sebagai “melakukan kekerasan pada bahasa Korea.” Dengan lebih dari selusin karya, termasuk novel, kumpulan cerita pendek, dan karya terjemahan, Bae telah mendapatkan pengakuan kritis dan berbagai penghargaan bergengsi karena pendekatannya yang khas terhadap penceritaan dan bahasa.

More…