jul 2024

Ilustrasi musim hujan. Foto: Marc Kleen (Unsplash)

Jangma, atau musim hujan tahunan di Korea Selatan, menjadi kombinasi antara tantangan dan keindahan yang unik bagi negara ini. Umumnya berlangsung selama 3-5 minggu dari pertengahan Juni hingga akhir Juli, jangma ditandai dengan hujan lebat, kelembapan tinggi, dan suhu antara 23°C hingga 28°C.

More…

Bendera Saemaul. Gambar: 새마을운동중앙회

Saemaul Undong, atau Gerakan Komunitas Baru, diluncurkan pada 22 April 1970 oleh Presiden Korea Selatan, Park Chung-hee. Gerakan ini bertujuan untuk memodernisasi ekonomi pedesaan Korea Selatan yang tertinggal dibandingkan dengan pusat-pusat kota yang telah berkembang pesat. Saemaul Undong didasarkan pada nilai-nilai utama seperti ketekunan, bantuan diri, dan kerjasama untuk mendorong partisipasi komunitas dalam proses pembangunan.

More…

Tempat penyimpanan Tripitaka Koreana. Foto: Bernard Gagnon

Tripitaka Koreana adalah koleksi kitab suci Buddha yang diukir pada lebih dari 81.000 balok kayu yang dibuat di Korea pada abad ke-13. Koleksi ini dianggap sebagai salah satu teks dari ajaran Buddhis yang paling lengkap dan akurat di dunia. Tripitaka Koreana kini disimpan di Kuil Haeinsa, situs Warisan Dunia UNESCO dengan pencapaian luar biasa dalam bidang keilmuan, keahlian, dan pelestarian yang telah bertahan hampir 800 tahun.

More…

Tempat sampah untuk daur ulang. Foto: Nareeta Martin (Unsplash)

Gerakan Anabada (아나바다 운동) adalah sebuah gerakan sosial yang muncul di Korea Selatan setelah krisis finansial IMF pada tahun 1997. Gerakan ini bertujuan untuk menghemat sumber daya dan melindungi lingkungan melalui berbagai praktik sehari-hari. Kata “Anabada” sendiri merupakan akronim dari frasa Korea “아껴 쓰고, 나눠 쓰고, 바꿔 쓰고, 다시 쓰자” yang berarti “Hemat, Berbagi, Tukar, dan Daur Ulang.”

More…

Hanafuda, asal dari kartu hwatu Korea. Foto: Marcus Richert

Hwatu adalah permainan kartu tradisional Korea yang berasal dari hanafuda Jepang, yang diperkenalkan pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Permainan ini menggunakan satu dek yang berisi 48 kartu dengan ilustrasi dan tema yang menggambarkan alam serta pergantian musim. Hwatu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Korea, mencerminkan dinamika sosial dan tradisi rekreasi di negara tersebut.

More…

Benteng Jinju. Foto: Visit Korea

Benteng Jinju adalah benteng batu bersejarah yang terletak di Gyeongsangnam-do, Korea Selatan. Benteng ini menjadi saksi bisu atas ketangguhan bangsa Korea selama invasi Jepang pada akhir abad ke-16. Awalnya dibangun untuk melawan serangan bajak laut, benteng ini kemudian terkenal karena perannya yang krusial dalam Perang Imjin. Kini, benteng ini menjadi landmark budaya dengan museum dan festival yang merayakan sejarah sekaligus tradisi Korea.

More…

Dongchimi. Foto: Maangchi

Dongchimi adalah kimchi segar yang berair dari Korea. Kimchi ini menawarkan alternatif yang ringan dengan cita rasa asam dibandingkan dengan varietas kimchi umumnya yang lebih pedas. Terbuat dari lobak Korea, makanan fermentasi ini biasanya disiapkan pada akhir musim gugur ketika rasa manis dari lobak mencapai puncaknya.

More…

Demonstrasi damai di Seoul, 1919. (Public domain photo)

Gerakan 1 Maret 1919 menandai momen penting dalam perjuangan Korea untuk merdeka dari penjajahan Jepang. Gerakan ini memicu serangkaian protes damai yang menyebar ke seluruh negeri, membentuk perjuangan bangsa untuk kedaulatan dan identitas nasional selama beberapa dekade berikutnya.

More…

Patung Haetae. Foto: Carty239 (Wikipedia)

Haetae, yang juga dikenal sebagai Haechi atau “singa bertanduk satu,” adalah makhluk legendaris dalam mitologi Korea yang melambangkan keadilan dan perlindungan. Berakar dari cerita rakyat Tiongkok kuno, makhluk ini kemudian menjadi simbol penting dalam budaya Korea, terutama sebagai lambang resmi Seoul sejak 2009.

More…