Fasilitas dan Dukungan bagi Ibu Hamil di Korsel

on in Society
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Manuel Schinner (Unsplash)

Korea Selatan telah menyediakan berbagai fasilitas dan layanan bagi ibu hamil dan ibu baru, termasuk pusat perawatan pascapersalinan dan subsidi kesehatan maternal. Setelah diterapkan, lebih dari 85% wanita Korea memilih untuk menjalani masa pemulihan di pusat perawatan pascapersalinan atau “joriwon.” Rata-rata, mereka menghabiskan waktu sekitar 12,6 hari di fasilitas ini dan mendapatkan perawatan profesional dengan ruangan yang menyerupai hotel.

Sebagai upaya untuk mendukung ibu hamil dan mengatasi penurunan angka kelahiran, pemerintah Seoul telah menerapkan serangkaian manfaat akses prioritas. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi beban selama masa kehamilan dan mendorong lebih banyak pasangan untuk memiliki anak.

Sejumlah fasilitas kota kini menawarkan diskon dan kemudahan bagi ibu hamil. Salah satu contohnya adalah Gocheok Sky Dome dan Jamsil Indoor Swimming Pool yang memberikan diskon 50% untuk biaya penggunaan fasilitas dan pelajaran olahraga. Selain itu, Seoul World Cup Stadium membebaskan biaya masuk untuk tur stadion, dan museum kota seperti Seoul Museum of Art juga memberikan harga tiket yang lebih rendah bagi ibu hamil. Pemerintah kota juga memperkenalkan sistem antrean cepat di berbagai acara budaya, yang memungkinkan ibu hamil untuk melewati antrean panjang. Inisiatif ini pertama kali diuji coba pada Seoul Music Festival.

Seoul World Cup Stadium. Foto: Visit Korea

Untuk mempermudah akses ke fasilitas umum, aplikasi “Seoul Wallet” yang dibuat oleh pemerintah Seoul pun kini dilengkapi dengan kartu digital yang berlaku hingga enam bulan setelah perkiraan tanggal lahir bayi, menggantikan dokumen fisik untuk verifikasi status kehamilan.

Tidak hanya di Seoul, kebijakan akses prioritas juga diterapkan di tempat lain, seperti Bandara Internasional Gimpo. Di sana, ibu hamil dan mereka yang membawa anak kecil dapat menggunakan jalur pemeriksaan keamanan khusus untuk perjalanan yang lebih nyaman.

Langkah-langkah ini diambil sebagai respons terhadap angka kelahiran yang terus menurun. Pada tahun 2023, tingkat kelahiran di Korea Selatan tercatat sebesar 0,72 kelahiran per wanita dan diperkirakan akan turun menjadi 0,68 pada tahun 2024. Di Seoul, angka ini bahkan lebih rendah, hanya mencapai 0,55 di tahun 2023.

Meskipun beberapa fasilitas dan dukungan lebih diutamakan untuk warga negara Korea, beberapa manfaat ini juga diberikan kepada penduduk asing. Ibu hamil warga negara asing yang menikah dengan pria Korea berhak menerima subsidi transportasi. Namun, masih belum jelas apakah mereka juga dapat menikmati manfaat akses prioritas lainnya.

Untuk lebih mendukung ibu yang baru melahirkan, pemerintah metropolitan Seoul meluncurkan program “Seoul Postpartum Care Subsidy” pada 1 September 2023. Program ini memberikan voucher sebesar 1 juta won kepada ibu yang melahirkan setelah 1 Juli 2023. Bantuan ini dapat digunakan untuk berbagai layanan perawatan pascapersalinan.

Voucher ini dapat dialokasikan untuk dua kategori utama, yaitu:

  1. Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi (500.000 won) – mencakup kunjungan tenaga kesehatan ke rumah untuk perawatan dan dukungan personal.
  2. Layanan Perawatan Pascapersalinan (500.000 won) – mencakup pembelian obat, perlengkapan medis, suplemen kesehatan, kelas kebugaran seperti yoga dan pilates, perawatan tubuh, serta dukungan kesehatan mental, termasuk tes depresi pascapersalinan dan konseling.

Program ini dirancang tanpa persyaratan pendapatan. Awalnya, ada ketentuan bahwa penerima manfaat harus tinggal di Seoul selama enam bulan sebelum melahirkan, tetapi ketentuan ini dihapus pada Januari 2024 agar lebih banyak ibu dapat menerima manfaat ini.

Sejumlah peningkatan telah dilakukan berdasarkan saran pengguna, termasuk fleksibilitas dalam penggunaan voucher. Kini, ibu baru dapat menggunakan keseluruhan 1 juta won sesuai kebutuhan, tanpa batasan kategori. Selain itu, masa berlaku voucher diperpanjang hingga satu tahun setelah kelahiran, memberikan waktu lebih banyak untuk memanfaatkannya. Pemerintah juga menghapus kewajiban pembayaran tambahan 10% yang sebelumnya dibebankan kepada ibu baru untuk layanan kesehatan ibu dan bayi.

Untuk ibu yang melahirkan lebih dari satu anak, jumlah subsidi meningkat secara proporsional. Ibu yang memiliki anak kembar berhak menerima 2 juta won, sementara ibu yang melahirkan tiga anak akan mendapatkan 3 juta won.

Korean National Assembly. Foto: Cjb8293

Pendaftaran program ini dapat dilakukan melalui situs web Seoul Mom Care atau pusat layanan masyarakat setempat. Program ini merupakan bagian dari “Mom and Dad Happiness Project,” yang bertujuan untuk mendukung orang tua baru dan mengatasi tantangan demografis yang dihadapi Korea Selatan, khususnya di Seoul yang memiliki tingkat kelahiran paling rendah di negara ini.