sejarah

Ratu Myeongseong (Gambar public domain)

Geoncheonggung, sebuah kediaman dalam kompleks Istana Gyeongbokgung, memainkan peran penting dalam sejarah Korea pada akhir abad ke-19. Dibangun pada tahun 1873 oleh Raja Gojong, tempat ini awalnya berfungsi sebagai tempat peristirahatan pribadi bagi pasangan di kerajaan.

More…

Jeong Yak-yong (Gambar public domain)

Jeong Yak-yong (1762–1836), atau yang juga dikenal dengan nama pena Dasan, adalah seorang filsuf, agronom, dan penyair ternama Korea yang memainkan peran penting dalam gerakan Silhak (Pembelajaran Praktis) pada akhir Dinasti Joseon. Karya-karyanya mencakup beragam topik di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sastra, hingga ilmu pengetahuan, menjadikannya salah satu pemikir paling berpengaruh dalam sejarah Korea.

More…

Gakgung. Foto: wikipedia user Historiographer (Wikipedia)

Gakgung, atau dikenal sebagai “horn bow“, merupakan busur tradisional Korea dengan sejarah yang panjang dan kaya. Busur ini termasuk dalam kategori busur refleks komposit, yang terbuat dari kombinasi bahan seperti tanduk kerbau, bambu, dan urat hewan. Dengan desain yang efisien dan kekuatan luar biasa, gakgung telah menjadi simbol identitas budaya dan keunggulan militer Korea selama berabad-abad.

More…

Cheugugi di Jang Yeong-sil Science Garden, Busan. Foto: Steve46814 (Wikipedia)

Cheugugi merupakan alat pengukur hujan pertama terstandardisasi, yang diciptakan pada masa pemerintahan Raja Sejong di tahun 1442. Alat ini mendahului alat serupa di dunia Barat lebih dari dua abad. Selama hampir 500 tahun, hingga tahun 1907, cheugugi menjadi alat utama untuk mengukur curah hujan di Korea. Data dan penghitungan yang dihasilkan dari alat ini menjadi catatan curah hujan terpanjang yang pernah ada.

More…

Patung Yi Hwang di Namsan. Foto: Integral (Wikipedia)

Yi Hwang (1501-1570), yang dikenal juga dengan nama pena Toegye, adalah salah satu cendekiawan dan filsuf Konfusianisme terkemuka di Dinasti Joseon. Gagasannya tentang Neo-Konfusianisme memengaruhi pemikiran dan kebudayaan Korea bahkan hingga saat ini. Selain itu, gambar dirinya pun diabadikan dalam uang kertas 1.000 won Korea Selatan, menjadi salah satu bukti dari kontribusinya pada Korea.

More…

Joseon Wangjo Sillok yang disimpan di Seoul National University Kyujanggak Institute. Foto: Salamander724

Rekaman Otentik Dinasti Joseon, yang dikenal sebagai Joseon Wangjo Sillok, adalah catatan sejarah yang disusun oleh negara untuk mendokumentasikan pemerintahan dari 25 raja Dinasti Joseon dari tahun 1392 hingga 1865. Rekaman ini terdiri dari 1.893 volume dan lebih dari 49 juta karakter, menjadikannya sebagai dokumentasi terpanjang dari satu dinasti yang berkelanjutan dalam sejarah dunia. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan proses penyusunan Sillok, peran para sejarawan, dampak kolonialisme Jepang, serta signifikansi sejarah dari catatan ini.

More…

Jembatan Seongsan. Foto: travel oriented (Flickr)

Seoul, ibu kota Korea Selatan, memiliki sejarah panjang lebih dari dua ribu tahun lamanya. Sejak awal pendiriannya pada tahun 18 SM sebagai Wiryeseong, ibu kota Kerajaan Baekje, kota ini telah mengalami berbagai perubahan, menjadikannya pusat budaya, ekonomi, dan politik seperti yang kita kenal saat ini. Artikel ini akan mengulas lebih tentang evolusi Seoul dari masa kerajaan kuno hingga menjadi kota metropolitan, dengan menyoroti perubahan yang terjadi di setiap era yang membentuk identitas Seoul saat ini.

More…

Dongui Bogam (동의보감) adalah sebuah teks medis asal Korea yang disusun oleh Heo Jun di bawah perintah Raja Seonjo pada tahun 1610. Teks ini telah diakui dunia karena kontribusinya yang signifikan terhadap sejarah dan praktik pengobatan tradisional di Asia Timur. Dongui Bogam memadukan pengetahuan medis dari Korea dan Tiongkok, yang kemudian mendapat pengakuan UNESCO sebagai Memory of the World pada tahun 2009.

More…

Foto: VisitKorea

Terletak di Suwon, Korea Selatan, Benteng Hwaseong adalah salah satu situs Warisan Dunia UNESCO yang dibangun pada akhir abad ke-18. Benteng ini menggambarkan perpaduan antara arsitektur militer Timur dan Barat yang inovatif di masanya. Didirikan antara tahun 1794 hingga 1796 di bawah perintah Raja Jeongjo dari Dinasti Joseon, benteng ini mencakup wilayah sepanjang hampir 6 kilometer dan melingkupi sebagian besar pusat kota Suwon. Pembangunan benteng ini tidak hanya berfungsi sebagai benteng pertahanan, tetapi juga menjadi simbol kekuatan baru di luar ibu kota Seoul.

More…