Di Korea, pohon peneduh atau yang dikenal juga sebagai jeongjanamu (정자나무) memainkan peran penting dalam kehidupan sosial, lingkungan, dan tradisi masyarakat. Salah satu spesies yang paling umum adalah pohon Zelkova (Neutinamu), yang mencakup sekitar 80% pohon peneduh di negara ini. Selain memberikan perlindungan dari sinar matahari, pohon ini juga berfungsi sebagai pusat berkumpulnya masyarakat dan simbol budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
Di bawah naungan kanopi daun yang luas, berbagai kegiatan sosial seperti pertemuan, perayaan, percakapan sehari-hari, hingga menjadi tempat diadakannya berbagai macam ritual. Beberapa desa di Korea masih memegang kepercayaan bahwa pohon tersebut menjadi pelindung desa yang dihuni roh penjaga.
Pohon Zelkova dalam Cerita Rakyat
Pohon Zelkova memiliki tempat khusus dalam cerita rakyat Korea. Mereka sering digambarkan sebagai makhluk tua yang bijak dan memiliki kekuatan untuk mengabulkan permohonan. Keyakinan ini masih hidup hingga kini, di mana banyak orang menuliskan harapan mereka di secarik kertas dan menggantungkannya di tali yang mengelilingi batang pohon. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah pohon Zelkova berusia 600 tahun di Istana Hwaseong Haenggung, Suwon, yang dihormati sebagai penjaga kota.
Dalam cerita lain, pohon-pohon ini menjadi saksi sejarah panjang yang dialami oleh masyarakat Korea. Berdiri tegak selama berabad-abad, pohon Zelkova sering dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa penting seperti perang, pendirian desa, hingga legenda kerajaan. Keberadaannya bukan sekadar elemen fisik dalam lingkungan saja, tetapi juga menjadi penyimpan memori kolektif yang menghubungkan generasi pendahulu dan penerusnya.
Simbolisme dalam Upacara Korea
Peran simbolis pohon Zelkova terlihat jelas dalam berbagai ritual dan upacara di Korea. Di pedesaan, pohon ini sering menjadi pusat upacara tahunan yang bertujuan untuk memohon perlindungan dan kemakmuran. Upacara ini dipengaruhi oleh tradisi Konfusianisme, yang menghubungkan nilai-nilai moral dengan penghormatan terhadap alam. Persembahan seperti makanan dan minuman menjadi bagian dari ritual tersebut, menekankan keterhubungan antara manusia dan lingkungan.
Dalam konteks pernikahan, ranting pohon Zelkova terkadang digunakan sebagai dekorasi simbolis. Pohon ini melambangkan harapan akan pernikahan yang langgeng dan kuat, mencerminkan ketahanan dan usia panjang pohon itu sendiri. Di kuil-kuil Buddha, pohon Zelkova sering dihias dengan tali jerami dan spanduk warna-warni selama upacara keagamaan. Di kuil Naesosa, misalnya, pohon ini dipandang sebagai penghubung antara dunia fisik dan spiritual.
Ritual dangsan juga menjadi contoh signifikan dalam pemujaan pohon Zelkova. Dalam tradisi ini, pohon diyakini sebagai titik pertemuan antara langit, bumi, dan manusia. Para dukun melakukan upacara di sekitar pohon, mempercayainya sebagai pusat keseimbangan alam semesta. Tradisi ini menunjukkan bagaimana alam, dalam hal ini pohon Zelkova, memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Korea.
Pohon Zelkova di Lanskap Urban
Peran pohon Zelkova tidak terbatas pada lingkungan pedesaan saja. Di kawasan urban seperti Seoul, pohon ini mulai mendapatkan perhatian lebih sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan ekologis. Pemerintah kota telah meluncurkan program untuk menanam pohon peneduh di berbagai ruang publik, menjadikannya tempat istirahat bagi warga. Selain meningkatkan kualitas hidup perkotaan, pohon ini juga berfungsi sebagai solusi alami dalam menghadapi perubahan iklim.
Di beberapa kota, upacara atau acara komunitas masih diadakan di sekitar pohon-pohon tua yang dianggap memiliki nilai historis. Acara ini sering kali bertema pelestarian lingkungan dan pentingnya menjaga warisan budaya. Adaptasi tradisi ini dalam konteks modern menunjukkan fleksibilitas peran pohon Zelkova di tengah perubahan zaman.
Pohon Sebagai Warisan Alam dan Budaya
Keberadaan pohon Zelkova di Korea mencerminkan keseimbangan antara warisan budaya dan alam yang tetap terjaga hingga hari ini. Di satu sisi, pohon ini menjadi simbol tradisi dan spiritualitas, sedangkan di sisi lain, ia menawarkan manfaat lingkungan yang signifikan. Dengan umur panjangnya, pohon Zelkova tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga penghubung antara masa lalu dan masa kini.
Kehadiran pohon ini dalam cerita rakyat, upacara keagamaan, dan kehidupan sosial menunjukkan betapa dalamnya hubungan masyarakat Korea dengan alam. Melalui pohon Zelkova, nilai-nilai komunitas, penghormatan terhadap lingkungan, dan identitas budaya terus diwariskan dari generasi ke generasi. Sebagai bagian tak terpisahkan dari lanskap Korea, pohon ini berdiri sebagai pengingat akan pentingnya harmoni antara manusia dan alam.