2024

Foto: Korea Tourism Organization

Seoul Botanic Park, yang terletak di Magok, Gangseo-gu, adalah ruang hijau unik yang menggabungkan taman botani dan taman publik. Dengan beragam ekosistem seperti hutan, taman, danau, serta lahan basah, taman ini menjadi oasis bagi warga kota Seoul. Menurut Visit Seoul, taman ini menampilkan koleksi tanaman dari 12 kota besar dunia, sekaligus berfungsi sebagai pusat edukasi, penelitian, dan kesadaran ekologi di tengah hiruk-pikuk ibu kota Korea Selatan.

More…

Gakgung. Foto: wikipedia user Historiographer (Wikipedia)

Gakgung, atau dikenal sebagai “horn bow“, merupakan busur tradisional Korea dengan sejarah yang panjang dan kaya. Busur ini termasuk dalam kategori busur refleks komposit, yang terbuat dari kombinasi bahan seperti tanduk kerbau, bambu, dan urat hewan. Dengan desain yang efisien dan kekuatan luar biasa, gakgung telah menjadi simbol identitas budaya dan keunggulan militer Korea selama berabad-abad.

More…

Ahn Jung-geun lahir pada 2 September 1879 di Provinsi Hwanghae, Korea, di tengah masa pergolakan politik. Terlahir dalam keluarga Katolik, ia dibaptis dengan nama Thomas pada usia 16 tahun. Sejak muda, Ahn memfokuskan diri pada pendidikan dan pengembangan masyarakat dengan mendirikan sekolah-sekolah untuk meningkatkan pengetahuan publik.

More…

Cheugugi di Jang Yeong-sil Science Garden, Busan. Foto: Steve46814 (Wikipedia)

Cheugugi merupakan alat pengukur hujan pertama terstandardisasi, yang diciptakan pada masa pemerintahan Raja Sejong di tahun 1442. Alat ini mendahului alat serupa di dunia Barat lebih dari dua abad. Selama hampir 500 tahun, hingga tahun 1907, cheugugi menjadi alat utama untuk mengukur curah hujan di Korea. Data dan penghitungan yang dihasilkan dari alat ini menjadi catatan curah hujan terpanjang yang pernah ada.

More…

Pohon Zelkova serrata di Suhan Village. Foto: Pmlydon (Wikipedia)

Di Korea, pohon peneduh atau yang dikenal juga sebagai jeongjanamu (정자나무) memainkan peran penting dalam kehidupan sosial, lingkungan, dan tradisi masyarakat. Salah satu spesies yang paling umum adalah pohon Zelkova (Neutinamu), yang mencakup sekitar 80% pohon peneduh di negara ini. Selain memberikan perlindungan dari sinar matahari, pohon ini juga berfungsi sebagai pusat berkumpulnya masyarakat dan simbol budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

More…

Instagram will load in the frontend.

Tepat pada awal tahun 2024, Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Office menargetkan jumlah wisatawan Indonesia ke Korea akan melampaui jumlah sebelum pandemi. Menurut data KTO, jumlah wisatawan Indonesia pada bulan Januari hingga Oktober 2024 berjumlah sekitar 273 ribu orang. Angka ini hampir menyamai jumlah total wisatawan Indonesia ke Korea pada tahun 2019, yaitu 278 ribu wisatawan.

More…

Lukisan potret dari Wonhyo (gambar public domain)

Wonhyo (617–686) adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah kepercayaan Buddha di Asia Timur. Lahir di Amnyang (sekarang bernama Gyeongsan, Korea Selatan), ia memulai perjalanan spiritualnya sebagai biksu di Kuil Hwangnyongsa. Di sana, Wonhyo tidak hanya mempelajari ajaran Buddha saja, tetapi juga mendalami Konfusianisme dan Taoisme sambil memperbanyak meditasi.

More…

Kaligrafi buatan Han Seok-bong (foto public domain)

Han Seok-bong, seorang kaligrafer ternama dari abad ke-16, menjadi salah satu sosok penting dalam sejarah Korea. Kisahnya tidak hanya mencerminkan keahliannya dalam seni kaligrafi, tetapi juga menonjolkan peran ibunya, Baek Indang, yang memberikan pengaruh besar dalam membentuk karakter dan keahliannya.

More…

Kuil Seon Jogyesa. Foto: Francisco Anzola (Wikipedia)

Sejarah Ganhwa Seon, salah satu cabang utama kepercayaan Buddha di Korea, bermula pada abad ke-12 melalui ajaran Bojo Jinul, seorang biksu yang dianggap sebagai pendiri tradisi ini. Ganhwa Seon sendiri adalah pengembangan dari ajaran Buddha aliran Chan dari Tiongkok yang diperkenalkan oleh Dahui Zonggao pada masa Dinasti Song.

More…