Kongguksu: Mi Dingin dengan Kuah Susu Kedelai

on in Food

Kongguksu merupakan salah satu hidangan yang populer di Korea selama musim panas. Mie dingin yang disajikan dalam kuah susu kedelai ini menawarkan kesegaran sekaligus kelezatan di tengah teriknya musim panas. Hidangan ini tidak hanya menonjolkan cita rasa yang kaya, tetapi juga mencerminkan budaya dan tradisi panjang di baliknya.

Kongguksu terbuat dari bahan-bahan yang esensial untuk menciptakan rasa dan tekstur yang khas. Bahan utamanya adalah mie gandum tipis, biasanya somyeon atau somen, yang disajikan dalam kuah susu kedelai dingin.

Proses pembuatan dari kongguksu dimulai dengan membuat susu kedelai. Kacang kedelai kering direndam semalaman, lalu dimasak hingga empuk. Setelah matang, kacang ini dihaluskan dengan air dan garam hingga lembut. Beberapa resep menambahkan kacang pinus dan biji wijen untuk memperkaya rasa gurih pada susu kedelai.

Campuran ini kemudian disaring menggunakan saringan halus, menghasilkan tekstur mirip susu yang menjadi dasar hidangan ini. Susu kedelai kemudian didinginkan agar siap digunakan sebagai kuah dingin. Mie dimasak secara terpisah hingga mencapai tekstur al dente yang kenyal, lalu dibilas dengan air dingin untuk menghentikan proses memasak sekaligus untuk menjaga teksturnya.

Dalam penyajiannya, mie ini disajikan dengan mangkuk berisi kuah susu kedelai dingin. Pada hari-hari musim panas, es batu sering ditambahkan ke dalam kuah untuk memberikan kesegaran ekstra. Penyedap rasa sangat penting dalam pembuatan kongguksu. Garam biasanya digunakan untuk memperkuat rasa gurih, meskipun beberapa variasi regional di Korea juga menambahkan sedikit gula.

Kongguksu dengan topping tomat dan timun. Foto: KOREA.net

Topping yang umum digunakan di antaranya adalah tomat dan timun yang diiris tipis, yang memberikan kesegaran dan warna pada hidangan ini. Beberapa resep bahkan menyarankan menggunakan semangka sebagai pengganti tomat untuk sentuhan musim panas yang unik.

Meskipun pembuatan kongguksu dari awal bisa memakan waktu, proses ini penting untuk mencapai rasa yang otentik. Namun, bagi mereka yang mencari cara lebih praktis, beberapa adaptasi modern menggunakan susu kedelai yang siap konsumsi sebagai alternatif.

Meskipun awalnya dibuat dengan susu kedelai buatan sendiri, kongguksu telah berkembang dengan berbagai metode pembuatan dan preferensi regional. Salah satu metode alternatif yang populer adalah menggunakan tahu dan susu sapi sebagai pengganti susu kedelai untuk menciptakan kuah yang lembut. Pendekatan ini menawarkan cara yang lebih cepat dan mudah untuk mencapai tekstur dan rasa yang serupa dengan kongguksu otentik.

Bagi yang mencari rasa yang lebih kaya dan gurih, penambahan selai kacang dalam kuah merupakan variasi yang tidak biasa tetapi efektif. Tambahan ini, bersama dengan biji wijen dan kacang-kacangan lainnya, dapat memperkaya cita rasa gurih dari kongguksu. Beberapa resep juga menyarankan penggunaan kacang kenari atau jenis kacang lainnya untuk memperkaya rasa.

Bagi yang memiliki sensitivitas pencernaan, beberapa koki merekomendasikan memasak kacang kedelai selama beberapa jam untuk mengurangi kandungan lektin, meskipun hal ini dapat mengubah tekstur tradisional dari kuahnya. Metode lain untuk mencapai konsistensi yang lebih halus adalah dengan menyaring susu kedelai yang dihaluskan melalui kain, yang juga menghasilkan ampas kedelai yang dapat digunakan dalam hidangan lain seperti Kongbiji-jjigae (semur ampas kedelai).

Selain itu, bubuk kacang siap pakai tersedia luas di Korea, sehingga kuah bisa dibuat dengan cepat. Beberapa variasi menggunakan mie soba sebagai pengganti mie gandum untuk menambah serat dan protein. Restoran-restoran di Korea sering membuat mie mereka sendiri, menambah lapisan otentisitas dalam hidangan ini.

Untuk mereka yang ingin bereksperimen lebih jauh, beberapa resep menyarankan menggunakan berbagai jenis susu nabati atau bahkan air sebagai dasar untuk kuah, memungkinkan penambahan variasi rasa dan tekstur. Sifat serba guna dari kongguksu juga terlihat dalam topping-nya, dengan beberapa resep menyarankan semangka sebagai alternatif tomat untuk sentuhan musim panas yang unik.

Kongguksu sering dinikmati sebagai hidangan tunggal, tetapi juga bisa dipadukan dengan hidangan pendamping (banchan) untuk menciptakan hidangan yang lebih lengkap dan memuaskan. Paduan ini memperkaya pengalaman makan secara keseluruhan dan memberikan keseimbangan antara rasa dan tekstur.

Salah satu hidangan pendamping yang umum disajikan dengan kongguksu adalah kkakdugi, jenis kimchi lobak yang dipotong dadu. Tekstur renyah dan rasa pedas-asam dari kkakdugi memberikan kontras dengan rasa lembut dari kongguksu. Paduan ini sangat populer di restoran, di mana kkakdugi sering disediakan sebagai hidangan pendamping gratis. Acar lobak manis adalah pendamping lain yang sering disajikan bersama kongguksu. Rasa manis dan asam dari acar lobak memberikan keseimbangan yang menyegarkan dengan nuansa gurih pada kuah susu kedelai.

Kkakdugi. Foto: 맛짱

Bagi mereka yang lebih menyukai hidangan pendamping yang kaya protein, telur rebus kadang-kadang ditawarkan sebagai topping atau hidangan pendamping. Telur tidak hanya menambah protein ekstra tetapi juga memberikan tekstur yang kontras dengan mie dan kuah yang lembut.

Perlu dicatat bahwa hidangan pendamping yang disajikan dengan kongguksu dapat bervariasi tergantung pada wilayah dan restoran tertentu. Beberapa tempat mungkin menawarkan berbagai jenis banchan, sementara yang lain mungkin memberikan penyajian yang lebih sederhana dengan hanya satu atau dua pilihan.

Banyak restoran yang menyajikan kongguksu menyediakan meja di mana pengunjung dapat mengambil sendiri hidangan pendamping tambahan dan mengisi ulang air. Praktik ini memungkinkan pelanggan menyesuaikan makanan mereka sesuai dengan preferensi.

Saat memadukan kongguksu dengan hidangan pendamping, penting untuk mempertimbangkan keseimbangan rasa. Rasa lembut dan gurih dari kongguksu berpadu baik dengan hidangan pendamping yang memiliki rasa lebih kuat, menciptakan makanan yang harmonis dan memuaskan. Suhu dingin dari kongguksu juga menjadikannya pasangan ideal untuk hidangan pendamping yang lebih pedas, karena dapat membantu menyejukkan lidah.

Kongguksu memiliki tempat penting dalam budaya kuliner Korea, terutama sebagai hidangan musim panas yang digemari. Signifikansi budaya ini berakar pada tradisi sejarah maupun praktik modern. Asal-usul hidangan ini dapat ditelusuri kembali setidaknya hingga abad ke-19, seperti yang disebutkan bersama kkaeguksu (sup mie wijen) dalam buku masak Joseon “Siui jeonseo” dari akhir abad ke-19. Catatan sejarah ini menegaskan kehadiran kongguksu yang sudah ada sejak lama dalam kuliner Korea.

Kongguksu. Foto: Hong, Yun Seon (Flickr)

Kongguksu sering kali membangkitkan perasaan nostalgia dan kenyamanan dalam masyarakat Korea. Bagi banyak warga Korea, hidangan ini menjadi makanan favorit masa kecil yang mengingatkan mereka pada hari-hari musim panas. Koneksi emosional ini membantu mempertahankan popularitasnya di berbagai generasi.

Kongguksu menawarkan berbagai manfaat gizi, menjadikannya tidak hanya sebagai hidangan musim panas yang menyegarkan tetapi juga sebagai pilihan makanan yang sehat. Bahan utama dalam kongguksu memberikan keseimbangan makronutrien dan berbagai mikronutrien.

Kedelai, komponen utama dari kuahnya, adalah sumber protein nabati yang sangat baik. Satu porsi kongguksu biasanya mengandung sekitar 110 kkal (461 kJ) energi. Kedelai juga kaya akan asam amino esensial, menjadikannya sumber protein lengkap. Ini sangat bermanfaat bagi vegetarian dan vegan yang mungkin kesulitan mendapatkan asam amino esensial dari diet berbasis tanaman.

Kuah susu kedelai secara alami rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol, menjadikannya baik untuk kesehatan jantung. Kedelai mengandung isoflavon, yang merupakan fitoestrogen yang telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kesehatan tulang dan penurunan risiko kanker tertentu.

Mie gandum, bahan kunci lain dalam kongguksu, menyediakan karbohidrat untuk energi. Meskipun mereka tidak sepadat nutrisi seperti alternatif biji-bijian utuh, mereka tetap berkontribusi pada nilai gizi keseluruhan dari hidangan ini.

Ketika kacang pinus dan biji wijen ditambahkan ke dalam kuah, mereka semakin memperkaya kandungan nutrisi kongguksu. Kacang pinus adalah sumber lemak tak jenuh tunggal, vitamin E, dan mangan yang baik. Biji wijen kaya akan kalsium, zat besi, dan seng, serta lignan, yang merupakan senyawa tanaman dengan sifat antioksidan. Secara keseluruhan, kongguksu menyediakan campuran seimbang antara protein, karbohidrat, dan lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral, menjadikannya pilihan yang sehat untuk makanan musim panas.

Kongguksu adalah bukti dari kreativitas dan adaptabilitas kuliner Korea. Hidangan mie dingin ini, dengan kuah susu kedelai yang lembut dan mie gandum yang kenyal, telah berevolusi dari makanan pokok musim panas tradisional menjadi ikon kuliner yang dicintai. Baik dinikmati sendiri atau dipadukan dengan hidangan pendamping tradisional, kongguksu terus memanjakan lidah dan memberikan kesegaran untuk penikmatnya.