Festival Bunga Canola Seogwipo, yang diselenggarakan setiap tahun di Pulau Jeju, telah menjadi salah satu acara yang menarik perhatian wisatawan lokal dan internasional. Festival ini memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk berjalan santai di antara hamparan bunga canola yang berwarna kuning cerah, sambil menikmati pemandangan laut biru yang indah dan formasi batuan yang unik. Bunga canola telah menjadi bagian integral dari lanskap pulau ini sejak tahun 1960-an karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan iklim dingin dan tanah yang tandus.
Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1983 dengan nama “Grand Canola Flower Party” untuk mempromosikan keindahan bunga canola dan menghidupkan sektor pariwisata di Jeju. Awalnya, acara ini diadakan secara bergantian antara Jeju-si dan Seogwipo-si untuk menampilkan wilayah-wilayah dengan pemandangan bunga canola yang paling indah. Lalu, sejak tahun 2016, festival ini berubah nama menjadi “Jeju Canola Flower Festival” dan secara permanen diadakan di Gasi-ri, Pyoseon-myeon, Seogwipo-si, yang dikenal memiliki konsentrasi bunga canola terbesar di pulau ini.
Seiring berjalannya waktu, festival ini terus berkembang dengan menambahkan berbagai macam kegiatan dan elemen budaya, seperti pembuatan mahkota bunga canola, lokakarya memasak makanan khas Jeju seperti panekuk soba dan kue beras, serta demonstrasi menunggangi kuda. Pada tahun 2019, festival ini mengusung tema “Harapan untuk Masa Depan yang Makmur” dan menampilkan berbagai kegiatan tradisional yang menunjukkan budaya Jeju.
Jejak Pariwisata dan Budaya Lokal
Festival Bunga Canola Seogwipo tidak hanya menarik pengunjung saja, tetapi juga berperan penting dalam mendukung pariwisata dan ekonomi lokal. Festival ini menjadi ajang bagi para petani dan produsen lokal untuk mempromosikan produk mereka, seperti madu, saus, sayuran, dan camilan khas Jeju. Partisipasi pengunjung dalam festival ini telah berkembang, yang awalnya hanya menarik pengunjung dari negara tetangga seperti Jepang dan Tiongkok, kini telah menarik minat wisatawan dari negara-negara lain, termasuk Rusia.
Kini, festival ini telah menjadi salah satu pendorong utama bagi pariwisata dan perekonomian di Seogwipo. Melalui promosi produk lokal, festival ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencicipi hasil pertanian Jeju sekaligus mempelajari budaya dan tradisi masyarakat setempat.
Jalur Jalan Kaki Pesisir Seogwipo
Daerah pesisir Seogwipo memiliki jaringan jalur pejalan kaki yang menampilkan keindahan alam Pulau Jeju. Salah satu jalur yang populer adalah HaYoung Olle Trails, yang terdiri dari tiga jalur yang melewati berbagai landmark kota, taman, air terjun, dan pesisir yang indah. Jalur ini memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menjelajahi kota Seogwipo serta menikmati pemandangan alam Jeju secara lebih dekat. Selain itu, ada juga jalur Jeju Olle yang lebih panjang yang melingkari pulau dan melewati beberapa bagian Seogwipo, menyediakan pengalaman yang lebih berkesan bagi para pengunjung.
Pemandangan Kawah Vulkanik di Gasi-ri
Gasi-ri, yang terletak di Pyoseon-myeon, Seogwipo-si, menawarkan pemandangan menakjubkan dari kawah vulkanik khas Jeju yang dihiasi dengan bunga canola. Kawasan ini terkenal dengan pemandangan indah yang menampilkan Tarabi Oreum, yang sering dijuluki “Ratu dari semua Kawah Vulkanik”, serta Keunsaseumi Oreum. Kombinasi antara lanskap vulkanik dan flora musiman menciptakan pemandangan yang menarik bagi para fotografer dan pecinta alam, terutama selama Festival Bunga Canola.
Noksan-ro: Keindahan Jalur Bunga Canola dan Pohon Sakura
Noksan-ro, yang dikenal sebagai salah satu dari 100 Jalan Terbaik di Korea, menawarkan pemandangan alam yang memukau di kawasan Gasi-ri. Jalur sepanjang 10 km ini terkenal karena pemandangan musim semi yang indah, di mana bunga canola dan bunga sakura mekar bersamaan, menciptakan palet warna kuning dan merah muda yang memikat. Pada saat Festival Bunga Canola, bagian sepanjang 1,5 km dari jalan ini ditutup untuk lalu lintas agar para pengunjung dapat menikmati pemandangan dengan aman.
Dengan hamparan bunga canola yang bergulung dan deretan pohon sakura di kedua sisinya, jalur ini menjadi lokasi yang populer bagi wisatawan dan fotografer untuk menangkap esensi musim semi di Jeju. Jalur Noksan-ro juga melewati situs bersejarah seperti peternakan Noksanjang dan Gammajang dari era Dinasti Joseon, menambah daya tarik bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan alam Jeju.
Festival Bunga Canola Seogwipo bukan hanya tentang perayaan mekarnya bunga yang indah saja, tetapi juga perayaan warisan pertanian dan identitas budaya Pulau Jeju. Acara ini telah berkembang menjadi ajang yang penting bagi pariwisata dan perekonomian lokal, menarik pengunjung dari seluruh dunia untuk menikmati transformasi musim semi pulau ini. Dari jalur jalan kaki yang indah di pesisir Seogwipo hingga pemandangan kawah vulkanik di Gasi-ri, festival ini menawarkan pengalaman yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga mendekatkan pengunjung dengan alam dan budaya Jeju yang kaya.