Hiking: Aktivitas Sehat Bagi Lansia Korea

on in Society
Jeju Olle Trail. Foto: JejuOlle

Hiking telah menjadi aktivitas populer di kalangan lansia Korea Selatan. Survei pada tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 67% warga yang berusia 50-an berpartisipasi dalam kegiatan ini. Popularitas hiking didorong oleh manfaat kesehatan, aspek sosial, dan nilai budaya yang terdapat pada kegiatan ini di Korea, di mana jalur pendakian dan taman nasional yang terawat baik tersedia untuk pejalan kaki dari segala usia dan kemampuan.

Hiking menawarkan berbagai manfaat kesehatan, sehingga kegiatan ini menjadi salah satu bentuk olahraga dan rekreasi yang disukai oleh lansia di Korea. Hiking secara teratur dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, kekuatan otot, dan keseimbangan pada orang dewasa usia lanjut. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik seperti hiking sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental bagi lansia, keyakinan yang dipegang kuat dalam budaya Korea.

Variasi medan jalur pendakian menyediakan bentuk latihan kekuatan alami yang membantu lansia untuk mempertahankan massa otot dan kepadatan tulang. Ini sangat penting untuk mencegah kondisi seperti osteoporosis dan mengurangi risiko jatuh. Hiking yang melibatkan aktivitas menahan beban juga berkontribusi pada peningkatan keseimbangan dan koordinasi, kemampuan yang penting untuk mempertahankan kemandirian di usia lanjut.

Manfaat kardiovaskular dari hiking sangatlah signifikan. Aktivitas ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar kolesterol, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Aktivitas aerobik yang ditawarkan oleh hiking juga dapat membantu mengelola berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang bermanfaat bagi lansia dengan atau memiliki risiko terkena diabetes tipe 2.

Manfaat kesehatan mental juga tidak kalah pentingnya. Hiking di alam terbukti dapat mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi. Paparan lingkungan alam dan ruang hijau selama hiking dapat meningkatkan fungsi kognitif dan suasana hati. Hal ini sejalan dengan keyakinan budaya Korea tentang pentingnya berinteraksi dengan alam untuk kesejahteraan diri secara keseluruhan.

Selain itu, hiking juga memberikan kesempatan untuk interaksi sosial, yang sangat penting bagi kesehatan mental lansia. Kebersamaan yang dialami selama hiking dengan kelompok dapat mengatasi perasaan kesepian dan isolasi yang sering dialami lansia.

Selain menjadi olahraga yang menyehatkan, aktivitas luar ruangan ini juga menjadi sarana untuk membangun koneksi sosial, mengekspresikan budaya, dan mencapai kepuasan pribadi.

Bukhansan National Park. Foto: KoreaToDo

Dalam budaya Korea, gunung sering kali memegang peran sentral, dan signifikansi dari hal ini semakin terlihat dari meningkatnya popularitas hiking rekreasional. Aktivitas ini selaras dengan nilai-nilai tradisional Korea tentang berhubungan dengan alam dan mencari harmoni dengan lingkungan. Bagi banyak lansia Korea, hiking bukan sekadar kegiatan rekreasi saja, tetapi juga cara untuk terhubung dengan warisan budaya mereka dan mempertahankan identitas nasional.

Aspek sosial merupakan faktor lain dari meningkatnya popularitas hiking di kalangan lansia. Hiking menyediakan kesempatan yang baik untuk kebersamaan dan interaksi sosial. Banyak lansia Korea yang bergabung dengan klub atau kelompok hiking, yang menawarkan perjalanan rutin dan kesempatan untuk membentuk pertemanan baru.

Hiking di Korea sering kali mengadakan acara makan bersama, semakin menonjolkan aspek sosial dari kegiatan ini. Tidak jarang para pendaki membawa makanan dan minuman beralkohol untuk dinikmati bersama, menciptakan suasana yang meriah seperti “pesta kecil”. Elemen sosial ini mengubah hiking dari aktivitas soliter menjadi pengalaman bersama yang memperkuat ikatan di antara para peserta.

Aktivitas ini juga berfungsi sebagai cara bagi lansia Korea untuk menunjukkan vitalitas mereka dan mempertahankan rasa pencapaian. Tidak jarang para pendaki dapat melihat para lansia mendaki jalur yang menantang dengan kecepatan dan daya tahan yang mengesankan, bahkan melebihi pendaki yang lebih muda. Kemampuan untuk mengikuti atau melampaui generasi yang lebih muda bisa menjadi sumber kebanggaan dan harga diri bagi orang dewasa yang lebih tua.

Komitmen Korea Selatan untuk membuat hiking lebih mudah diakses oleh warga lansia terlihat dalam pengembangan dan pemeliharaan dari banyak jalur pendakiannya. Korea memiliki jaringan jalur hiking yang luas, dengan banyak jalur yang dirancang untuk mengakomodasi pendaki yang lebih tua.

Di Seoul sendiri, terdapat 142 jalur hiking dengan tingkat kesulitan yang beragam, sehingga memungkinkan lansia untuk memilih rute yang sesuai dengan kemampuan fisik mereka sambil tetap menikmati manfaat olahraga di luar ruangan. Misalnya, Jalur Bukhansan Dulle di Taman Nasional Bukhansan menawarkan opsi yang lebih ringan bagi lansia yang ingin mendaki gunung tanpa harus menghadapi tanjakan yang curam.

Banyak destinasi hiking populer di Korea telah menerapkan fitur-fitur untuk meningkatkan aksesibilitas bagi pendaki lansia. Misalnya, Taman Nasional Seoraksan telah berfokus pada peningkatan layanan dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang lebih tua. Beberapa peningkatan yang dilakukan di antaranya adalah perbaikan jalur, tanda yang jelas, dan area istirahat, yang sangat penting bagi pendaki lansia.

Naksan Mountain Trail. Foto: KoreaToDo

Pemerintah Korea dan otoritas lokal juga telah mengambil langkah-langkah untuk membuat hiking lebih mudah diakses oleh khalayak umum. Di Seoul, Pusat Pariwisata Hiking Seoul, yang terletak di dekat stasiun Bukhansan Ui, menawarkan penyewaan sepatu hiking, menghilangkan hambatan potensial bagi lansia yang mungkin tidak memiliki atau ingin berinvestasi dalam sepatu hiking.

Pilihan hiking di perkotaan sangat mudah diakses oleh lansia Korea yang tinggal di kota-kota besar. Jalur seperti Seoul City Wall Hike (Naksan Mountain Trail) menawarkan pendakian yang relatif mudah dengan nilai sejarah, memungkinkan lansia untuk menggabungkan olahraga dengan eksplorasi budaya. Demikian pula, Jalur Namsan Dulle-gil menyediakan rute melingkar sejauh 7,5 km di sekitar Gunung Namsan yang dianggap mudah diakses bagi pendaki pemula dan lansia.

Hiking telah menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga kesehatan lansia di Korea Selatan. Popularitas ini berasal dari beragam manfaat yang ditawarkan dari hiking, termasuk peningkatan kesehatan fisik, kesejahteraan mental, dan koneksi sosial. Aksesibilitas jalur hiking, mulai dari jalur perkotaan hingga taman nasional, telah membuat aktivitas ini tersedia secara luas bagi lansia di seluruh negeri.

Angka keterlibatan lansia yang tinggi dalam kegiatan hiking di Korea mencerminkan penekanan budaya pada pentingnya menjaga vitalitas di usia lanjut, selaras dengan nilai-nilai tradisional tentang berinteraksi dan menyatu dengan alam.