Sejarah Ewha Womans University

on in Study
Gerbang Universitas Wanita Ewha. Foto: Tlrmq (Wikipedia)

Universitas Wanita Ewha berdiri sebagai mercusuar pendidikan wanita di Korea Selatan, terkenal karena sejarahnya yang kaya, keunggulan akademiknya, dan komitmennya untuk membina calon pemimpin global. Sebagai universitas wanita terbesar di dunia, Ewha menawarkan lingkungan yang unik dan memberdayakan mahasiswi dari berbagai latar belakang.

Ewha Haktang didirikan pada tanggal 31 Mei 1886, oleh misionaris Amerika Mary F. Scranton. Sekolah ini menjadi lembaga pendidikan modern pertama untuk wanita Korea, dengan kelas-kelas awal diadakan di rumah pribadi Scranton di Jeongdong, Seoul. Sekolah ini kemudian secara resmi dinamai “Ewha Haktang” (Sekolah Bunga Pir) oleh Raja Gojong, melambangkan “Bunga Pir” yang diyakini tumbuh subur di dekat kediaman Scranton. Penggunaan kata “Womans” (tunggal) yang khas dalam nama resminya menekankan komitmen dasar universitas untuk mengakui dan membina setiap mahasiswi sebagai individu.

Inisiatif Mary Scranton sangat revolusioner pada abad ke-19 di Korea, suatu periode ketika pendidikan untuk wanita sebagian besar diabaikan dan dipandang sebelah mata. Pendirian sekolah khusus wanita di masa sulit tersebut menjadikan Ewha sebagai institusi yang didedikasikan untuk mendidik wanita, memulai perubahan sosial, dan pemberdayaan wanita sebagai individu dalam masyarakat.

Mary F. Scranton (Foto public domain)

Detail spesifik tentang penggunaan “Womans” untuk menyoroti bahwa “setiap mahasiswa dilihat sebagai individu” lebih lanjut memperkuat misi ini. Pendekatan Ewha terhadap pendidikan sangat personal dan bertujuan untuk mengembangkan potensi individu, bukan memperlakukan pelajar sebagai kelompok homogen. Bagi calon mahasiswa internasional, hal ini menyiratkan lingkungan yang mendukung pertumbuhan individu dan menghargai kontribusi unik.

Pendirian Po Goo Nyo Gwan, rumah sakit pertama Korea khusus untuk wanita, pada tahun 1887, semakin menggarisbawahi pendekatan komprehensif Ewha terhadap kemajuan wanita. Layanan medis ini meletakkan dasar penting bagi Fakultas Keperawatan dan Kedokteran Ewha di masa depan.

Perkuliahan formal dimulai pada September 1910 dengan 15 mahasiswa awal, dan angkatan pertama berhasil lulus pada tahun 1914. Pada tahun 1925, Ewha secara resmi menjadi Ewha College, mengukuhkan statusnya sebagai lembaga pendidikan tinggi pertama khusus untuk wanita Korea. Peristiwa penting terjadi pada tahun 1935 ketika kampus dipindahkan ke Sinchon, sebuah langkah strategis yang menandai langkah awal Ewha College mewujudkan aspirasinya untuk menjadi universitas kelas dunia.

Pada tahun 1946, Ewha mencapai pengakuan nasional yang signifikan dengan menjadi universitas Korea pertama yang menerima akreditasi pemerintah sebagai institusi empat tahun dari Kementerian Pendidikan. Universitas ini lebih lanjut memperluas layanan akademiknya dengan mendirikan sekolah pascasarjana pertama Korea untuk wanita pada tahun 1950.

Ewha menganugerahkan gelar doktor pertamanya di bidang kedokteran pada tahun 1963, menandai pencapaian perintis lainnya dalam pendidikan tinggi wanita. Pada tahun 1977, Ewha memperkenalkan studi wanita pertama di Korea dan kemudian mendirikan Korean Women’s Institute, mengukuhkan kepemimpinannya dalam wacana akademik dan penelitian tentang isu-isu wanita. Universitas ini merayakan ulang tahun ke-100 pada tahun 1986, sebuah titik balik penting dalam pengembangannya menuju institusi kelas dunia untuk abad ke-21.

Foto: ApplyKorea (Wikipedia)

Ewha diakui sebagai universitas peringkat teratas di Korea dalam Sistem Akreditasi Universitas Komprehensif yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan Universitas Korea pada tahun 1995 dan 2005, menegaskan standar pendidikannya yang tinggi. Dalam langkah terobosan, Ewha mendirikan perguruan tinggi teknik wanita pertama di dunia pada tahun 1996, menunjukkan pendekatan inovatif untuk memperluas peluang bagi wanita di bidang STEM.

Perkembangan ini, dari universitas terakreditasi pertama hingga menjadi perguruan tinggi teknik wanita pertama di dunia, menunjukkan pola inovasi institusional yang berkelanjutan. Hal ini bukan sekadar pencapaian sekali jalan saja, tetapi juga menjadi dorongan institusional yang berkelanjutan untuk memperluas cakupan pendidikan wanita ke bidang-bidang yang secara tradisional didominasi oleh pria seperti bidang teknik.

Pola ini menunjukkan bahwa Ewha adalah institusi dinamis yang tidak berpuas diri, melainkan secara aktif berupaya mendefinisikan ulang dan memperluas peluang, menjadikannya pilihan yang menarik bagi mahasiswa internasional ambisius yang mencari lingkungan yang berpikiran maju dan memberdayakan.

Ewha lebih lanjut merangkul langkah internasionalisasi dengan membuka Divisi Studi Internasional pertama Korea pada tahun 2001, yang menawarkan semua kursus dalam bahasa Inggris, secara signifikan meningkatkan daya tariknya bagi mahasiswa global. Pembentukan Ewha Global Partnership Program pada tahun 2006 dan Ewha-KOICA Program pada tahun 2007 menandai program gelar pertama Korea yang dirancang khusus untuk wanita dari negara berkembang. Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen Ewha untuk memimpin pendidikan wanita global dan mendorong pembangunan internasional.

Foto: Hyeonyoung Lee 21 (Wikipedia)

Strategi internasionalisasi Ewha tidak hanya berfokus untuk menarik mahasiswa asing saja, hal ini mengakar pada misi untuk berkontribusi pada pembangunan global, terutama melalui pemberdayaan wanita dari ekonomi berkembang. Program-program yang secara eksplisit menargetkan “wanita dari negara berkembang” menunjukkan bahwa Ewha memandang peran internasionalnya sebagai tanggung jawab sosial.

Melalui sejarahnya yang panjang dan berbagai pencapaiannya yang gemilang, Ewha Womans University terus berupaya untuk menjalankan misinya sebagai universitas yang mendidik wanita, memulai perubahan sosial yang positif, dan memberdayakan wanita sebagai individu dalam masyarakat.