Seoul Botanic Park: Keindahan di Jantung Kota Seoul

on in Travel
Foto: Korea Tourism Organization

Seoul Botanic Park, yang terletak di Magok, Gangseo-gu, adalah ruang hijau unik yang menggabungkan taman botani dan taman publik. Dengan beragam ekosistem seperti hutan, taman, danau, serta lahan basah, taman ini menjadi oasis bagi warga kota Seoul. Menurut Visit Seoul, taman ini menampilkan koleksi tanaman dari 12 kota besar dunia, sekaligus berfungsi sebagai pusat edukasi, penelitian, dan kesadaran ekologi di tengah hiruk-pikuk ibu kota Korea Selatan.

Gagasan membangun Seoul Botanic Park muncul pada tahun 2007 sebagai bagian dari Kompetisi International Waterfront, yang bertujuan untuk merevitalisasi kawasan Magok, area terakhir yang belum berkembang di Seoul. Proyek ambisius ini memerlukan waktu 12 tahun untuk perencanaan, desain, dan persetujuan hingga akhirnya selesai. Pembangunan kawasan ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai ahli untuk menciptakan ruang yang dapat memamerkan kekayaan botani dunia sambil meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat kota.

Desain taman ini mengintegrasikan elemen inovatif seperti rumah kaca berbentuk cekung, berbeda dengan struktur kubah pada rumah kaca pada umumnya. Struktur ini memberikan pengalaman tiga dimensi bagi pengunjung, meningkatkan aspek edukatif dan imersif. Setelah melalui proses pengembangan yang seksama, taman ini resmi dibuka pada 1 Mei 2019. Sebagai pengakuan atas desainnya yang inovatif dan kontribusinya terhadap ruang hijau kota, taman ini menerima Penghargaan Arsitektur Lanskap Korea di tahun yang sama.

Seoul Botanic Park memainkan peran penting dalam ekosistem urban Seoul. Selain menjadi ruang rekreasi publik, taman ini juga berfungsi sebagai institusi penelitian dan pusat konservasi. Salah satu misinya adalah melestarikan dan membiakkan spesies tanaman yang terancam punah, yang membantu mendukung keseimbangan ekologi di lingkungan perkotaan.

Dalam aspek sejarah, taman ini berperan dalam melanjutkan warisan botani Korea, seperti Taman Botani Changgyeongwon yang didirikan pada 1909 dan Taman Botani Namsan yang dibuka pada 1968. Dengan memanfaatkan tanaman dari taman-taman sebelumnya, Seoul Botanic Park menjadi arsip hidup dari sejarah botani Korea.

Salah satu daya tarik utama dari taman ini adalah Taman Tematik yang menampilkan tanaman dan elemen hortikultura dari 12 kota besar dunia. Pusat Botani menjadi inti dari area ini, dengan rumah konservatori besar yang memamerkan tanaman tropis dan tanaman dari wilayah Mediterania. Pendekatan inovatif ini tidak hanya memberikan edukasi tentang keanekaragaman tanaman global saja, tetapi juga mendukung penelitian dan konservasi spesies lokal maupun eksotis.

Rumah kaca di taman ini menggunakan panel ETFE (ethylene tetrafluoroethylene), yang mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan tanaman. Panel ini memungkinkan transmisi cahaya hingga 95%, termasuk spektrum UV penuh, yang mempercepat pertumbuhan tanaman secara alami sekaligus mengurangi kebutuhan pestisida. Sifatnya yang ringan dan tahan lama memungkinkan desain ruang tanpa kolom, menciptakan area yang luas dan terbuka untuk pengunjung dan budidaya tanaman. Panel ETFE juga memiliki sifat mampu membersihkan diri, tahan cuaca ekstrem, serta hemat energi, mendukung tujuan keberlanjutan taman ini.

Area Danau dan Lahan Basah menambah keanekaragaman ekosistem taman ini. Taman Danau memiliki jalur kayu yang memungkinkan pengunjung untuk melintasi danau sekaligus mengamati ragam tanaman air dan mempelajari ekosistem akuatik secara langsung. Area ini juga memiliki tempat bersantai yang menawarkan pemandangan taman yang luas.

Foto: Korea Tourism Organization

Sementara itu, area Lahan Basah, yang terletak dekat Sungai Han, menampilkan biodiversitas yang kaya dan mencakup kolam retensi yang berfungsi sebagai sistem pengelolaan air hujan sekaligus area observasi ekosistem. Dek Observasi Sungai Han memberikan sudut pandang ideal untuk mengamati burung lokal dan burung yang bermigrasi, semakin menambah nilai edukatif taman ini.

Seoul Botanic Park memiliki jam operasional yang berbeda-beda setiap musimnya. Area rumah kaca dan taman tematik dibuka pukul 09:30 hingga 18:00 (Maret-Oktober) dan pukul 09:30 hingga 17:00 (November-Februari), dengan pengunjung terakhir dapat masuk paling lambat satu jam sebelum taman ditutup.

Taman ini tutup pada hari Senin dan beberapa hari libur tertentu. Biaya masuk adalah 5.000 KRW untuk dewasa, 3.000 KRW untuk remaja (usia 13-18), dan 2.000 KRW untuk anak-anak (usia 6-12). Anak di bawah usia 6 tahun dan lansia di atas 65 tahun dapat masuk gratis. Area Hutan Terbuka, Taman Danau, dan Lahan Basah terbuka 24 jam sepanjang tahun tanpa biaya masuk.

Untuk akses, pengunjung dapat menggunakan jalur subway 9 atau Airport Railroad ke Stasiun Magongnaru (Pintu Keluar 3 atau 4), setelahnya pengunjung hanya perlu berjalan kaki sekitar lima menit dari pintu masuk. Pengunjung juga dapat menaiki bus nomor 6642, 6645, dan 6648 yang berhenti di Magongnaru Stop dekat taman. Taman ini memilki tempat parkir yang terbatas, sehingga pengunjung disarankan menggunakan transportasi umum untuk menghindari kemacetan.

Selain menjadi ruang rekreasi, Seoul Botanic Park juga menjadi simbol komitmen Seoul terhadap konservasi dan keberlanjutan. Dengan memadukan edukasi, penelitian, dan rekreasi, taman ini menjadi contoh bagaimana ruang hijau dapat memberikan manfaat ekologis dan sosial di lingkungan perkotaan. Taman ini adalah destinasi yang patut dikunjungi bagi siapa pun yang ingin mengeksplorasi keindahan botani dan memperluas wawasan tentang ekologi.