Profil Hankuk University of Foreign Studies (HUFS)

on in Study

Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) merupakan salah satu universitas swasta terkemuka yang berlokasi di Seoul, ibu kota Korea Selatan. Didirikan pada tahun 1954, HUFS menjadi universitas pertama di Korea Selatan yang secara khusus berfokus pada pendidikan bahasa asing.

Sejak awal pendiriannya, HUFS telah membangun reputasinya sebagai institusi global yang menawarkan pengajaran dalam 45 bahasa asing yang berbeda. Selain berfokus pada bidang linguistik, universitas ini juga menyediakan program studi yang luas di berbagai disiplin ilmu, termasuk humaniora, hukum, ilmu politik, ilmu sosial, bisnis, ilmu kedokteran, ilmu alam, dan teknik.

Hankuk University of Foreign Studies didirikan pada tanggal 20 April 1954 atas inisiatif dari pengusaha bernama Kim Heung-bae. Sebelum mendirikan universitas tersebut, ia terlebih dahulu membentuk Yayasan Pendidikan Dongwon pada tahun 1952.

Pembentukan yayasan ini bertujuan untuk menyediakan landasan hukum dan finansial yang kuat bagi pendirian institusi pendidikan tersebut. Ketika pertama kali dibuka, HUFS hanya memiliki lima departemen inti, yaitu Bahasa Inggris, Prancis, Tionghoa, Jerman, dan Rusia, yang secara jelas menunjukkan fokus awal universitas pada spesialisasi pendidikan bahasa asing.

Perkembangan HUFS melaju dengan pesat setelah pendiriannya. Pada bulan September 1957, universitas ini melakukan relokasi ke kampus Seoul yang baru dibangun di Imun-dong, yang hingga kini menjadi lokasi kampus utamanya.

Tonggak penting lainnya terjadi pada Oktober 1980, ketika HUFS diberikan status sebagai universitas komprehensif. Perubahan status ini memungkinkan perluasan cakupan akademik universitas secara signifikan, dengan penambahan fakultas-fakultas baru seperti Bahasa Barat, Bahasa Oriental, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), 2008. Foto: Heinegaarden (Wikipedia)

Seiring berjalannya waktu, komitmen HUFS terhadap studi bahasa dan area semakin diperkuat dengan penambahan berbagai departemen bahasa baru. Sebagai contoh, pada tahun 2008, departemen untuk Bahasa Mongolia dan Ukraina didirikan, menunjukkan adaptasi universitas yang berkelanjutan terhadap kebutuhan global akan keahlian bahasa dan budaya.

Perjalanan HUFS sejak pendiriannya menunjukkan konsistensi yang luar biasa dalam visinya sebagai pusat studi bahasa dan area di tingkat internasional. Meskipun universitas ini telah berkembang secara substansial untuk mencakup beragam disiplin ilmu seperti hukum, ekonomi, ilmu alam, dan teknik, serta berhasil mencapai status universitas komprehensif pada tahun 1980, inti dari pendidikan bahasa asing dan studi regional tetap menjadi pilar utamanya.

Penambahan departemen bahasa baru secara berkelanjutan pada tahun 2008, serta fokus pada studi regional di tingkat pascasarjana, semakin memperkuat identitas ini.

Presiden Polandia Bronisław Komorowski memberikan kuliah di HUFS, 2013. Foto: Korea.net

HUFS memiliki struktur akademik yang komprehensif, terbagi menjadi berbagai kolese (fakultas) dan sekolah pascasarjana, mengikuti pola Anglo-Saxon. Universitas ini menawarkan lebih dari 50 departemen yang mencakup beragam bidang studi, termasuk Ilmu Sosial, Studi Eropa Timur, Humaniora, Studi Asia-Afrika, Ilmu Alam, dan Teknik.

Beberapa kolese utama di HUFS meliputi:

  • College of English: Berfokus pada Linguistik Bahasa Inggris dan Teknologi Bahasa (ELLT), Sastra dan Budaya Inggris, serta Bahasa Inggris untuk Konferensi dan Komunikasi Internasional (EICC).
  • College of Humanities: Mencakup Filosofi, Sejarah, serta Linguistik dan Ilmu Kognitif. Kolese ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mempromosikan nilai-nilai melalui studi humaniora sebagai fondasi ilmu pengetahuan lainnya.
  • College of Social Sciences: Terdiri dari Departemen Ilmu Politik dan Diplomasi, Administrasi Publik, serta Divisi Komunikasi Media (yang meliputi Jurnalisme dan Studi Media, Periklanan, Hubungan Masyarakat, Branding, Penyiaran, Film, serta Media Baru). Kolese ini berupaya untuk mendidik calon spesialis dan pemimpin kreatif untuk masyarakat masa depan.
  • College of Natural Science: Menawarkan jurusan Matematika, Statistik, Fisika Elektronik, Ilmu Lingkungan, Biosains dan Bioteknologi, serta Kimia. Kolese ini berfokus pada ilmu dasar untuk daya saing nasional di abad ke-21.
  • College of Information & Industrial Engineering: Merupakan rumah bagi jurusan Ilmu Komputer dan Rekayasa, Rekayasa Komunikasi Informasi, Rekayasa Elektronika, Rekayasa Informasi Digital, dan Divisi Rekayasa Industri dan Manajemen, termasuk Rekayasa Biomedis.
  • College of Education: Menghasilkan ahli regional yang dibutuhkan di era globalisasi, dengan program seperti Pendidikan Bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Tionghoa, dan Korea.

HUFS beroperasi dengan dua kampus utama yang memiliki fokus dan spesialisasi yang berbeda, yaitu Kampus Seoul dan Kampus Global.

Gedung utama Kampus Seoul. Foto: LERK (Wikipedia)

Kampus Seoul: Kampus ini berpusat pada pengajaran bahasa-bahasa utama dunia, humaniora, dan ilmu sosial. Sebagian besar program bahasa inti dan studi area utama, termasuk College of Oriental Languages yang kini dikenal sebagai College of Asian Languages & Cultures, berlokasi di kampus ini.

Gedung Perpustakaan di Kampus Global. Foto: Mylostworld (Wikipedia)

Kampus Global: Kampus Global didedikasikan untuk bahasa-bahasa tambahan yang tidak ditawarkan di Kampus Seoul. Ini termasuk bahasa-bahasa seperti Polandia, Rumania, Ceko, Slovakia, Hongaria, Serbia, Kroasia, Ukraina, Yunani, Bulgaria, bahasa-bahasa Asia Tengah (Kazakh dan Uzbek), dan bahasa-bahasa Afrika. Selain itu, Kampus Global juga menaungi School of English for Interpretation & Translation dan College of Interpretation and Translation yang menyediakan program interpretasi dan terjemahan dalam berbagai bahasa.

HUFS menawarkan Departemen Bahasa Melayu-Indonesia (Department of Malay-Indonesia) yang merupakan bagian dari College of Asian Languages & Cultures (sebelumnya dikenal sebagai College of Oriental Languages). Departemen ini memiliki posisi yang sangat istimewa karena menjadi yang satu-satunya di Korea. Keunikan ini menjadikan HUFS pilihan yang sangat menarik bagi mahasiswa yang ingin mendalami bahasa dan budaya Melayu-Indonesia.

Kurikulum di departemen ini dirancang khusus untuk membina pemimpin global yang akan berkontribusi pada peningkatan internasionalisasi di kawasan Asia-Pasifik, dengan fokus mendalam pada bahasa Oriental dan studi area yang relevan.

Bendera Indonesia. Foto: Jannis Lucas (Unsplash)

Selain program sarjana, HUFS juga menyediakan program Interpretasi dan Terjemahan Bahasa Melayu-Indonesia di bawah College of Interpretation and Translation. Kurikulum ini secara khusus bertujuan untuk memperluas perspektif mahasiswa tentang wilayah luar negeri dan mengasah keterampilan bahasa tingkat lanjut melalui kelas-kelas yang diajar oleh profesor penutur asli.

Keberadaan Departemen Bahasa Melayu-Indonesia di HUFS memiliki makna yang mendalam. Ini bukan sekadar tawaran program saja, melainkan juga menjadi penegas posisi strategis HUFS sebagai pusat keahlian unik di Korea untuk wilayah Asia Tenggara, khususnya bahasa Melayu dan Indonesia. Posisi ini menunjukkan komitmen universitas yang kuat terhadap spesialisasi regional.

Bagi calon mahasiswa Korea yang memiliki ketertarikan mendalam pada Asia Tenggara, HUFS menawarkan keunggulan komparatif yang signifikan yang sulit ditemukan di institusi lain di Korea. Keunikan ini juga berpotensi untuk menarik lebih banyak peneliti, kolaborasi akademik, dan pertukaran budaya dari wilayah Asia Tenggara.