Penghargaan Sastra di Korea Selatan

on in Literature
Byeolmadang Library. Foto: Hyerimwon (Wikipedia)

Dalam beberapa dekade terakhir, Korea Selatan telah membangun ekosistem sastra yang kuat melalui serangkaian penghargaan yang mengapresiasi karya dari para penulis, penyair, dan penerjemah. Penghargaan tersebut berfungsi sebagai tolok ukur mutu, sarana pendukung bagi penulis baru, serta menjadi jembatan untuk memperkenalkan karya Korea ke panggung dunia.

Sejak pertengahan abad ke-20, sejumlah penghargaan nasional telah menjadi pilar utama ekosistem sastra Korea Selatan. Salah satunya adalah Yi Sang Literary Award yang dinobatkan pertama kalinya pada tahun 1977 dan diselenggarakan oleh penerbit Munhaksasangsa. Penghargaan yang diberi nama untuk mengenang penulis modernis Yi Sang ini telah diakui sebagai salah satu penghargaan paling bergengsi dan sering membuka jalan bagi banyak penulis. Han Kang menjadi salah satu penulis yang berhasil meraih penghargaan ini pada 2005, sebelum akhirnya menerima Hadiah Nobel Sastra pada 2024.

Yi Sang (Foto public domain)

Sebelum Yi Sang Literary Award muncul, Dong-in Literary Award telah dibentuk lebih awal pada tahun 1955 oleh surat kabar Chosun Ilbo sebagai penghormatan bagi Kim Dong-in, salah satu pelopor sastra modern. Proses seleksinya melibatkan angka pembacaan sepanjang tahun dan masukan langsung dari pembaca, sehingga pemenangnya dipandang mewakili konsensus dari pihal kritikus dan publik.

Daesan Literary Awards yang didirikan oleh Daesan Foundation menawarkan penghargaan dalam berbagai kategori seperti prosa, puisi, drama, kritik sastra, dan terjemahan. Setiap pemenang menerima dana yang cukup besar, sehingga karya mereka kerap diterjemahkan dan dipublikasikan di luar negeri.

Hankook Ilbo Literary Award dan Hyundae Munhak Award melengkapi deretan penghargaan sastra tingkat nasional dengan menyoroti karya yang terbit dalam satu tahun kalender. Keduanya berakar dari media cetak terkemuka dan menegaskan keterkaitan antara inovasi sastra dan minat pembaca.

Puisi memegang peran istimewa dalam tradisi sastra Korea. Sowol Poetry Prize, dinamai sebagai bentuk penghormatan pada Kim Sowol, menilai kumpulan puisi melalui dua tahap seleksi oleh akademisi, sastrawan, dan kritik. Penghargaan ini mulai diberikan sejak tahun 1986.

Kim Sowol (Foto public domain)

Ada juga Kim Suyeong Literary Award, diluncurkan oleh penerbit Minumsa pada 1981, serta Midang Literary Award yang didirikan oleh JoongAng Ilbo pada 2001, masing-masing merayakan karya Kim Su-yeong dan Seo Jeong-ju. Dana yang signifikan dan upacara resmi menjadikan penghargaan ini sebagai panggung penting untuk memperkenalkan penyair baru.

Beberapa penyair berhasil meraih berbagai penghargaan puisi sebelum memperoleh pengakuan lebih luas. Manhae Prize yang mencakup berbagai bidang, termasuk sastra, menegaskan bahwa puisi tetap relevan sebagai bentuk ekspresi yang memengaruhi perkembangan sosial dan budaya.

Selain penghargaan tingkat nasional, Korea Selatan juga memiliki sejumlah penghargaan regional yang bertujuan untuk melestarikan budaya lokal dan menemukan bakat sastra di masing-masing daerah. Lee Hyo-Seok Literary Award, yang dimulai pada tahun 2000, menghormati pengarang cerpen “When Buckwheat Flowers Bloom” dengan menekankan penggambaran kehidupan pedesaan.

Lee Hyo-seok Memorial Hall. Foto: Riodamascus (Wikipedia)

Shin Dong-Yup Literary Award, hasil kolaborasi keluarga penyair Shin Dong-Yup dan penerbit Changbi, mendukung karya yang memadukan kritik sosial dengan kepekaan artistik. Di bidang puisi, Baeseok Literary Award menyorot kumpulan puisi yang diterbitkan dalam dua tahun terakhir dan mencerminkan karya-karya yang mengangkat isu kontemporer.

Anak-anak juga mendapatkan perhatian melalui berbagai penghargaan seperti Ma Hae-Song dan Kwon Jung-Saeng. Penghargaan ini meningkatkan kualitas buku anak di berbagai wilayah, memastikan pembaca muda dapat menikmati karya yang mendidik dan menarik.

Perkembangan genre sastra yang semakin beragam melahirkan penghargaan khusus yang menyoroti tren baru dan bakat muda. Hankyoreh Literary Award menilai novel dengan narasi kuat yang berkualitas, seperti “Tank” karya Kim Hee-jae yang baru memenangkan penghargaan ini pada 2023.

Munhakdongne Publishing memfasilitasi dua kompetisi utama, yaitu Novel Award dan New Author Award, yang telah melahirkan penulis internasional seperti Kim Young-ha dan Cho Nam-joo. Program lain seperti Young Author dan Kim Seung-ok Literary Award turut mendukung karier penulis sepanjang masa.

Daesan Literary Awards 2024. Foto: The Korea Herald

Bagi penulis muda, Daesan Literary Awards for Young Writers menawarkan ajang kompetisi puisi dan prosa bagi pelajar menengah dengan pendampingan dari penulis mapan sebelum karya mereka diterbitkan.

Korean Science Literature Award, untuk saat ini menjadi satu-satunya penghargaan yang berfokus pada genre fiksi ilmiah di Korea, mendorong penulis untuk membuat cerita yang menggabungkan elemen ilmiah dengan masalah sosial kontemporer. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak genre mulai mendapatkan ruang apresiasi, menandai kematangan ekosistem sastra.

Upaya untuk membawa karya sastra Korea ke pembaca global dipusatkan pada Daesan Foundation melalui program Grants for Translation, Research, and Publication of Korean Literary Works. Setiap tahunnya, penerjemah dapat mengajukan proses penerjemahan karya ke berbagai bahasa utama dunia, seperti Inggris, Prancis, Jepang, dan Spanyol.

Ilustrasi kamus penerjemahan. Foto: Pisit Heng (Unsplash)

Dana hingga 16 juta won per proyek mendukung proses terjemahan prosa, sedangkan puisi mendapat alokasi hingga 13 juta won. Program ini terbuka untuk penerjemah profesional tanpa memandang kewarganegaraan, termasuk proyek bersama. Dua tahap pencairan, yaitu pada saat pembayaran awal dan setelah naskah selesai, menjamin kualitas terjemahan dapat tetap terjaga.

Dukungan ini dipadukan dengan program Literature Translation Institute of Korea, sehingga karya Korea dapat muncul dalam berbagai bahasa. Han Kang, misalnya, telah meniti jalur dari penghargaan domestik hingga meraih International Booker Prize dan Nobel Prize, menegaskan hubungan antara penghargaan dan reputasi global.

Sistem penghargaan sastra di Korea Selatan mencakup berbagai lapisan mulai dari penghargaan nasional dengan reputasi tinggi, penghargaan genre khusus, program regional, hingga pendanaan terjemahan. Masing-masing berperan menyaring mutu, mendukung penulis baru, dan memperluas jangkauan sastra Korea.