Hallyu, atau yang dikenal juga sebagai Korean Wave, adalah fenomena peyebaran budaya Korea Selatan ke dunia internasional sejak 1990-an. Fenomena ini awalnya dimulai dengan penyebaran acara televisi, musik pop, film, dan mode asal Korea. Namun seiring dengan berjalannya waktu, media yang disebarkan semakin bervariasi. Animasi, video game, teknologi, sastra, kosmetik, dan juga kuliner Korea semakin tersebar dan diminati. Istilah “Hallyu” sendiri diadopsi setelah berakhirnya pemerintahan militer dan liberalisasi industri budaya di Korea Selatan.
Lalu, bagaimana sejarah dari penyebaran Hallyu? Hallyu 1.0 dimulai pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Fase awal dari Korean Wave dimulai, dengan fokus utama pada penyebaran drama dan musik Korea ke negara-negara tetangga di Asia, terutama melalui media analog.
Penyebaran budaya pop Korea melalui media sosial dan transisi K-pop sebagai ekspor budaya utama Korea Selatan menandai dimulainya Hallyu 2.0, atau disebut juga sebagai Korean Wave baru, yang dimulai sejak tahun 2007. Fenomena Hallyu memiliki dampak signifikan pada industri hiburan global, dan telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. Fase ini juga melihat penyebaran lebih lanjut dari drama, film, dan video game Korea.
Kemudian, Hallyu 3.0 dimulai sekitar tahun 2013, pada era internet mobile. Ini memungkinkan penyebaran lebih lanjut dari budaya pop Korea melalui platform seperti YouTube, Netflix, dan juga Webtoon. Variasi dari budaya yang disebarkan pun mencakup spektrum yang lebih luas, termasuk film, video game, manhwa, karakter, dan makanan khas Korea.
Hallyu 4.0 berfokus pada penyebaran budaya melalui digitalisasi dan pencapaian target dari industri budaya Korea untuk konsumen global, yang juga dikenal sebagai “K-style”. Ini menunjukkan pengaruh Korea dalam gaya hidup secara keseluruhan dan berpotensi untuk tumbuh menjadi budaya transnasional, karena dalam lingkungan digital perubahan dapat berlangsung dengan pesat. Karenanya, fase 4.0 dianggap sebagai perpanjangan dari gelombang Hallyu sebelumnya. Fase ini juga mencerminkan adaptasi dan pertumbuhan budaya Korea dalam era digital global, menunjukkan potensi untuk petumbuhan lebih lanjut di masa yang akan datang.
Tentunya, Hallyu tidak hanya terbatas pada industri hiburan Korea Selatan saja, tetapi juga mempengaruhi bidang lain seperti kuliner, sastra, dan bahasa. Popularitas makanan Korea telah meningkat, dan jumlah restoran Korea pun terus bertambah. Selain itu, minat masyarakat global dalam belajar bahasa Korea juga mulai bertumbuh, dan banyak orang sekarang mempelajarinya.
Hallyu merupakan fenomena penyebaran budaya Korea Selatan ke dunia internasional sejak tahun 1990-an. Awalnya dimulai dengan penyebaran acara televisi, musik pop, film, dan juga mode Korea, namun sejak saat itu telah meluas dan mencakup bidang lain seperti teknologi, animasi, sastra, dan lainnya. Hallyu memberikan dampak signifikan pada industri hiburan global dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Korea Selatan.