Indonesia-Korea Sociocultural Exchange Fair 2024 di FISIP UI

on in Berita

Korea-Indonesia Connection (KIC) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI), dengan sukses menyelenggarakan acara puncak dari proyek satu tahun mereka pada tahun 2024, Indonesia-Korea Sociocultural Exchange Fair, yang terdiri dari dua acara utama dan beberapa acara pendukung.

Acara utama pertama adalah kuliah umum yang menarik dengan tema “Diplomasi Korea-Indonesia Melalui Pendidikan” pada 20 November 2024. Bertempat di Auditorium Mochtar Riady, acara ini mempertemukan akademisi, mahasiswa, dan profesional untuk membahas peran penting pendidikan dan pertukaran sosial budaya dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.

Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FISIP UI (Nurul Isnaeni, Ph.D) dan Koordinator KIC FISIP UI (Getar Hati, Ph.D), yang menekankan pentingnya koneksi antarmasyarakat yang terbentuk melalui pertukaran akademik dan budaya. Keduanya menyoroti bagaimana pendidikan membentuk generasi pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global secara kolaboratif sambil menjunjung tinggi rasa saling hormat dan pemahaman.

Kuliah umum ini menghadirkan dua pembicara. Prof. Dr. Kim Soo-il, Chairman Busan-Indonesia Center serta former Konsul Kehormatan RI sekaligus profesor tamu di Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, menjelaskan evolusi Korea Selatan sebagai pusat pendidikan global yang menawarkan peluang luar biasa bagi mahasiswa Indonesia dalam penelitian, inovasi, dan keunggulan akademik. Prof. Dr. Kim Soo-il juga menekankan pentingnya akademisi Indonesia untuk berperan serta memperkuat perannya sebagai ahli dalam kajian Indonesia-Korea sehingga dapat mengangkat Indonesia untuk memberi pengaruh yang lebih signifikan untuk memposisikan pengaruh Indonesia di dunia.

Sementara itu, Gogot Suharworo, Ph.D., Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Indonesia di Seoul periode 2021-2024, menggarisbawahi kekayaan keragaman budaya Indonesia yang menawarkan pengalaman pembelajaran mendalam bagi mahasiswa Korea Selatan yang ingin memahami Asia Tenggara lebih dalam. Ia juga berbagi mengenai pengalaman diplomasinya dalam meningkatkan kerjasama pendidikan dan kebudayaan Indonesia dan Korea.

Kedua pembicara membahas bagaimana program pertukaran pendidikan mendorong kolaborasi akademik dan menghadapi tantangan global bersama seperti perubahan iklim, inovasi teknologi, dan inklusi sosial. Mereka menekankan bagaimana program-program tersebut membekali pemimpin masa depan dengan keterampilan dan sensitivitas budaya untuk mendukung hubungan internasional yang berkelanjutan dan kooperatif.

Sesi tanya jawab yang interaktif memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi, mencerminkan antusiasme bersama dalam memajukan diplomasi pendidikan. Salah satu peserta mengungkapkan, “Acara ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi jembatan antarbangsa, tidak hanya untuk pertumbuhan akademik tetapi juga pemahaman dan kolaborasi yang saling menguntungkan.”

Kuliah umum ini menjadi tonggak penting lainnya bagi KIC FISIP UI, menegaskan perannya sebagai platform dialog dan kolaborasi yang bermakna antara Korea Selatan dan Indonesia.

Antusiasme yang sama terlihat pada talk show yang digelar keesokan harinya di tempat yang sama. Profesor Gu Bo Kyung dari Busan University of Foreign Studies memukau audiens dengan pemaparannya tentang globalisasi, transformasi digital, dan ekonomi gig. Dengan membandingkan perspektif dari kedua negara, ia menyoroti bagaimana isu-isu tersebut memengaruhi harapan kerja, kesehatan mental, dan dinamika sosial-budaya Gen Z termasuk koneksinya pada Generasi MZ dan Zalpha di Korea dan Indonesia. Kegiatan ini diinisiasi KIC FISIP UI bersama dengan dua fakultas yaitu FISIP dan FIB UI.

Acara ini menekankan pentingnya kolaborasi dan pembelajaran bersama antara Korea Selatan dan Indonesia untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi muda. Peserta mendapatkan wawasan berharga tentang cara menghadapi kompleksitas dunia modern dan berkontribusi pada solusi tantangan sosial budaya.

Selain dua acara utama, pengunjung juga dapat menikmati beberapa acara pendukung lainnya. Salah satunya adalah Education Talkshow yang membahas peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di universitas-universitas Korea Selatan. Dalam talkshow ini, perwakilan dari Axel Education dan penerima beasiswa CPI-AMFEK memberikan wawasan berharga.

Selama seminggu penuh, tersedia bazar makanan dan merchandise yang merupakan kolaborasi antara KIC dan BEM FISIP UI. Pekan ini juga dimeriahkan dengan ‘Indonesia-Korea Education & Sociocultural Exchange Fair,’ dengan menggandeng para mitra termasuk Axel Education, Beasiswa Korea, Annyeong Edu, Lembaga Bahasa Internasional (LBI) FIB UI, K-Style Hub, dan Namseoul University untuk mempromosikan layanan dan program mereka.