Edukasi dan Keterlibatan Komunitas
Sejak awal, Songpa Book Museum menempatkan program edukasi sebagai bagian penting dari aktivitas utamanya. Eoullim Hall digunakan untuk seminar, diskusi buku, pemutaran film, ataupun pertemuan komunitas. Dengan adanya ruang pertemuan ini, narasi yang disusun di ruang pamer dapat diperluas melalui suara pembicara, penulis, peneliti, dan peserta.

Ruang studio di lantai bawah membuka kemungkinan program yang menampilkan proses produksi buku, seperti desain, penjilidan, atau dokumentasi. Pengunjung dapat diajak melihat bagaimana buku diproses dari bahan mentah menjadi produk jadi. Pendekatan ini menekankan transparansi proses sekaligus menyediakan pengalaman belajar berbasis praktik. Program untuk anak juga tersedia di Bookkium dan Kids Studio melengkapi spektrum edukasi dari usia dini hingga dewasa.
Arsip dan Open Studio
Ketika proses produksi buku diperlihatkan di ruang open studio, batas antara penonton dan pembuat menjadi lebih longgar. Selain menyimak penjelasan, pengunjung juga dapat mencoba membuat objek sederhana yang berhubungan dengan buku. Ini menjadikan museum sebagai ruang untuk menerima informasi sekaligus mengasah keterampilan. Keterbukaan proses ini sejalan dengan tujuan literasi media dan desain yang semakin dipandang sebagai bagian dari kompetensi warga di era informasi.
Informasi dan Akses Menuju Museum
Songpa Book Museum buka pada jam 10.00–18.00 pada hari Selasa hingga Minggu, dengan tiket masuk gratis. Museum ini tutup setiap Senin serta hari libur besar tertentu. Songpa beralamatkan di 77, Songpa-daero 37-gil, Songpa-gu, Seoul, dengan akses dari Stasiun Songpa (jalur 8) dan Stasiun Seokchon (jalur 9). Setibanya di stasiun, pengunjung dapat mencapai museum dengan berjalan kaki sekitar lima belas menit. Sejumlah bus juga berhenti dekat museum.
Keluarga yang ingin memanfaatkan zona Bookkium, Kids Studio, atau program edukasi anak disarankan memeriksa situs resmi terlebih dahulu untuk memastikan status operasional, jadwal, dan kemungkinan kebutuhan reservasi. Rombongan dengan peserta lebih dari jumlah tertentu biasanya perlu mendaftar terlebih dahulu agar alur kunjungan dapat diatur.

Terdapat pasar lokal dan Danau Seokchon yang terletak berdekatan dengan Songpa Book Museum, sehingga keluarga dan wisatawan dapat memadukan kunjungan ke museum serta destinasi lainnya dengan mudah.
Di area taman dekat museum pengunjung dapat menemukan patung “comfort woman” yang menjadi salah satu bentuk memorial publik di Korea. Patung ini merujuk pada korban kekerasan seksual pada masa pendudukan pemerintah kolonial Jepang. Penempatan memorial di dekat museum buku menautkan praktik membaca dengan praktik mengingat sejarah. Posisi ini menjadikan kunjungan ke Songpa Book Museum bukan hanya pertemuan dengan sejarah buku, tetapi juga dengan narasi sejarah dari masa yang sulit.
Situs Resmi
Profil Songpa Book Museum dipaparkan melalui laman Distrik Songpa dan portal pariwisata Seoul. Informasi alamat, jam operasional, hari tutup, status sebagai museum buku publik pertama di Korea, dan informasi lainnya tersedia dalam situs tersebut. Di luar itu, blog perjalanan, situs keluarga, dan media sosial memberikan deskripsi pengalaman kunjungan yang lebih rinci pada level praktis.
Buku, Ruang, dan Ingatan Bersama
Songpa Book Museum menghadirkan buku sebagai pusat pertemuan antara arsitektur, kurasi, dan kehidupan sehari-hari warga kota. Di dalam bangunan yang dirancang menyerupai rak dan penampang buku, pengunjung bergerak melewati ruang pameran, ruang baca, studio produksi, serta lingkungan bermain anak. Buku hadir sebagai benda material, produk kerja kolektif, dan bagian dari praktik sosial yang terus berlangsung.
Dengan mandat sebagai museum buku publik pertama di Korea, institusi ini mempertemukan beberapa fungsi museum dalam satu struktur, yaitu pelestarian, pameran, literasi dini, serta program komunitas. Di tengah perubahan pola baca dan ekspansi media digital, Songpa Book Museum menunjukkan satu cara bagaimana kota dapat menata infrastruktur budaya berbasis buku.