Kompetisi Terjemahan Sastra Tertua di Korea
Korea Times telah mengumumkan pemenang Modern Korean Literature Translation Awards ke-56 pada Oktober 2025. Diana Akhmetova dari Rusia berhasil meraih Grand Prize untuk kategori fiksi, sementara Sooj Heo dari Korea memenangkan hadiah utama untuk penerjemahan puisi.
Penghargaan ini telah diselenggarakan sejak tahun 1970, menjadikannya sebagai salah satu ajang penghargaan tertua untuk terjemahan sastra Korea. Tahun 2025 menjadi tahun dengan rekor jumlah peserta terbanyak yang berasal dari berbagai negara, termasuk Singapura, Georgia, Amerika Serikat, Indonesia dan lainnya.
Pemenang dan Hadiah
Terjemahan Diana Akhmetova atas The Things that Go By karya Kim Ji-yeon meraih penghargaan tertinggi dengan hadiah sebesar 7 juta won. Untuk kategori puisi, Sooj Heo memperoleh 4 juta won atas terjemahan karya Pak Seo-won, termasuk puisi berjudul Calling 1. Pemenang Grand Prize untuk kategori fiksi juga menerima penghargaan Ministry of Culture, Sports and Tourism Award, sebuah bentuk pengakuan atas kontribusi luar biasa dalam bidang terjemahan sastra.
Penghargaan Commendation Award senilai masing-masing 2 juta won diberikan kepada Adelle Wee Xing Min dari Singapura atas terjemahan novel Aeon karya Choi Hee-ra, serta kepada Ketevani Barbakadze dari Georgia atas terjemahan kompilasi puisi karya Park So-ran. Sementara itu, Kevin O’Rourke Prize senilai 1 juta won dianugerahkan kepada Peace Lee dari Amerika Serikat atas terjemahan Iron and Flesh karya Hyun Ki-young. Penghargaan ini diberikan untuk mengenang Kevin O’Rourke, penerjemah asal Irlandia yang berjasa dalam memperkenalkan sastra Korea ke dunia.

Hadiah dan penghargaan tersebut menunjukkan komitmen lembaga penyelenggara dalam mendukung penerjemah sastra secara finansial dan profesional. Dukungan dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan (MCST) serta KB Financial Group menegaskan pentingnya diplomasi budaya melalui karya sastra.
Partisipasi Global dan Signifikansi
Para pemenang yang berasal dari berbagai negara mencerminkan bagaimana kompetisi ini telah menjangkau panggung internasional. Penerjemah dari Rusia, Singapura, Georgia, Amerika Serikat, dan negara lainnya menunjukkan meningkatnya minat terhadap sastra Korea di berbagai belahan dunia. Peningkatan jumlah peserta tahun ini juga mencerminkan pengaruh global sastra Korea yang terus tumbuh, terutama setelah Han Kang dianugerahi Penghargaan Nobel pada 2024.
Sejak pertama kali diselenggarakan, ajang ini berperan penting dalam membangun jaringan penerjemah sastra profesional yang menjembatani karya-karya Korea dengan pembaca internasional. Kompetisi ini juga terbuka untuk siapa pun tanpa batasan kewarganegaraan ataupun pengalaman, menciptakan ruang inklusif bagi talenta baru untuk turut mempromosikan sastra Korea di kancah global.
Upacara Penghargaan
Upacara penganugerahan digelar pada 4 November 2025, disertai dengan sesi book talk bersama tokoh-tokoh penting di dunia penerjemahan sastra Korea. Acara ini menampilkan diskusi antara penulis Jang Ryu-jin, yang novelnya berjudul To the Moon baru diterbitkan dalam bahasa Inggris, serta penerjemah Sean Lin Halbert, pemenang penghargaan tahun 2018. Diskusi yang dipimpin oleh kritikus sastra In A-young ini membahas perkembangan sastra Korea di kancah internasional.

Acara yang diselenggarakan dengan dukungan dbBOOKS serta lembaga pemerintah tersebut menjadi wadah apresiasi dan refleksi bagi komunitas penerjemah. Dengan menggabungkan sesi penghargaan dan diskusi, acara ini tidak hanya merayakan prestasi saja, tetapi juga mendorong keberlanjutan upaya memperluas jangkauan sastra Korea di dunia.
Karya Pemenang Grand Prize
Terjemahan Diana Akhmetova atas The Things that Go By menandai tonggak penting hubungan sastra antara Korea Selatan dan Rusia. Karya ini dipuji karena keberhasilannya mempertahankan nuansa emosional dan budaya khas Korea dalam bahasa sasaran. Keberhasilan tersebut menegaskan fakta bahwa perhatian terhadap karya sastra Korea di Rusia dan kawasan Eropa Timur kini semakin meningkat.
Sementara itu, Sooj Heo berhasil menafsirkan kompleksitas puisi Pak Seo-won dengan kepekaan artistik yang tinggi. Terjemahannya memperlihatkan pemahaman mendalam terhadap ritme, metafora, dan keseimbangan antara makna dan bentuk. Keberhasilan ini menyoroti tantangan unik dalam menerjemahkan puisi Korea yang sarat akan simbol dan referensi budaya.
Melalui penghargaan ini, The Korea Times kembali mempertegas posisinya sebagai lembaga yang mendukung penyebaran sastra Korea secara global. Selain menampilkan kemampuan linguistik, karya terjemahan dari para pemenang juga menunjukkan peran penting penerjemah sebagai jembatan budaya di tengah meningkatnya minat dunia terhadap sastra Korea modern.