Yanggaeng: Manisnya Dessert Tradisional Korea

on in Food
Yanggaeng. Foto: Maangchi

Yanggaeng adalah salah satu makanan penutup dari Korea yang telah menarik perhatian banyak pecinta kuliner dengan teksturnya yang unik dan rasa yang menyenangkan. Yanggaeng menggunakan kacang azuki yang dikenal dengan khasiatnya sebagai bahan utamanya, yang dicampur dengan gula, garam, vanila, dan gelatin, menghasilkan tekstur lembut yang mirip jelly. Makanan ini dibuat dengan merebus kacang yang kemudian dihaluskan dan dicampur dengan gelatin untuk menciptakan tekstur yang halus dan kenyal.

Asal usul nama “yanggaeng” menarik untuk ditelusuri, mengingat kisah dan sejarah yang mendalam di baliknya. Kata ini berasal dari karakter Tionghoa, di mana “yang” merujuk pada “domba” dan “gaeng” berarti “sup”. Menurut catatan sejarah, selama periode Negara-Negara Berperang, Raja Goujian dari Tiongkok menyelenggarakan perjamuan dengan sup domba untuk menghormati para prajuritnya yang menang. Namun, ketika sup domba habis, seorang prajurit yang tidak mendapat bagian merasa tersinggung. Kejadian ini menyebabkannya mengungkapkan rahasia negara kepada Chu Tiongkok, yang berujung pada runtuhnya kerajaan Yue. Kejadian ini dipercaya menjadi pengaruh dari penamaan yanggaeng.

Namun, yanggaeng yang kita kenal saat ini berbeda jauh dari asal-usul namanya yang berkaitan dengan sejarah militer dan sup domba. Yanggaeng dalam konteks modern merujuk pada makanan penutup tradisional Korea yang dibuat dari kacang azuki yang dikenal dengan tekstur halus dan rasanya yang manis. Sejarah yanggaeng sebagai makanan penutup ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-18, ketika Tiongkok membawa alat musik santoor dari Asia Selatan dan barang lainnya ke Korea. Meskipun keduanya bernama sama, yanggaeng dalam konteks kuliner telah berkembang menjadi camilan populer di Korea dengan karakteristiknya yang khas.

Transformasi yanggaeng dari kisah sejarah ke makanan penutup yang lezat merupakan cerminan dari evolusi budaya dan pengaruh luar yang telah menyatu dalam tradisi kuliner Korea. Seiring waktu, yanggaeng tidak hanya menjadi simbol dari kelezatan kuliner, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang terus dilestarikan dan dinikmati oleh banyak generasi.

Manfaat yanggaeng terletak pada nilai gizi dari bahan-bahan yang digunakan. Kacang merah, sebagai bahan utama dalam yanggaeng, dikenal sebagai sumber protein, serat, dan mineral esensial seperti besi, magnesium, dan kalium. Nilai gizi ini menjadikan yanggaeng bukan hanya sebagai camilan lezat, tetapi juga makanan yang memberikan manfaat nutrisi.

Penelitian terkini telah menggali potensi penambahan bahan tambahan ke dalam resep yanggaeng untuk meningkatkan manfaat kesehatannya. Salah satu aditif tersebut adalah bubuk tempe, yang merupakan sumber kalsium dan prebiotik yang baik. Prebiotik dapat mendukung kesehatan usus dengan merangsang pertumbuhan atau aktivitas bakteri yang bermanfaat di dalam usus. Selain itu, penambahan bubuk corni fructus, yang memiliki sifat antioksidan, juga telah diteliti. Antioksidan dapat membantu melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas, sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan kepada konsumen.

Namun, perlu diperhatikan bahwa resep tradisional yanggaeng seringkali mengandung jumlah gula yang cukup tinggi. Konsumsi gula yang berlebihan mungkin tidak menguntungkan bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau obesitas. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat nutrisi dan kandungan gula dalam yanggaeng saat mengonsumsinya sebagai bagian dari diet seimbang.

Untuk membuat yanggaeng, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

Bahan-bahan:

  • 1 cup kacang azuki
  • Air
  • 1 cup gula
  • ½ sendok teh garam kosher
  • 2 sendok teh vanila
  • 1 bungkus gelatin (7 gram: 2 sendok teh plus ¼ sendok teh bubuk gelatin)
  • Kacang chestnut kalengan (opsional)

Cara Pembuatan:

  1. Bilas kacang di bawah air mengalir dan masukkan ke dalam panci dengan 6 cangkir air. Didihkan selama 30 menit dengan api sedang-tinggi.
  2. Biarkan kacang terendam selama 30 menit dalam air panas.
  3. Ulangi proses perebusan dan perendaman beberapa kali untuk memasak kacang hingga matang sempurna.
  4. Saring kacang dan bilas dengan air dingin.
  5. Rebus kacang untuk terakhir kalinya dengan air segar selama 30 menit.
  6. Saring kacang dan buang airnya.
  7. Haluskan kacang yang sudah dimasak sampai lembut.
  8. Kembalikan pasta kacang ke dalam panci, tambahkan gula, garam, dan vanila, masak dengan api kecil sampai tercampur rata.
  9. Larutkan gelatin dalam air hangat sesuai instruksi pada kemasan dan tambahkan ke dalam campuran kacang.
  10. Tuang campuran ke dalam cetakan atau wadah.
  11. Biarkan mendingin di suhu ruang selama 30 menit, kemudian dinginkan di lemari es selama minimal 3 jam hingga mengeras.
  12. Apabila tersedia, tambahkan kacang chestnut ke panci sebelum didinginkan untuk menambah rasa.

Yanggaeng, dengan tekstur halusnya yang khas dan rasa manis yang menenangkan, merupakan simbol dari kekayaan kuliner Korea yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Makanan penutup ini tidak hanya menggugah selera, tapi juga membawa cerita dan tradisi yang kaya.