‘A Thousand Years of Movement Dance’ oleh Jeju Culture & Art Center’
– Pesona musik dan tari dari Pulau Jeju akan memukau penonton Indonesia

Setiap gerakan tari, musik dan liuk alunan para penari akan menghipnotis dan memukau setiap mata yang melihat. Inilah yang disajikan dalam sebuah pergelaran seni pertunjukan ‘A Thousand Years of Movement Dance’ oleh Jeju Culture and Art Center, pada penghujung tahun 2017. Dipersembahkan oleh Korean Cultural Center (KCC) dan diorganisir oleh Yes24 ENT Indonesia, para penampil dari Jeju akan hadir di Jakarta pada Minggu, 17 Desember 2017 jam 16:00 WIB di Ciputra Artpreneur.

Pertunjukan ini berawal dari Jeju Provincial Folk Arts Troupe pada 2 Maret 1990 untuk promosi seni, budaya dan kesenian lokal Pulau Jeju. Sementara itu, Jeju Provincial Dance Company berperan sebagai delegasi budaya dengan tujuan globalisasi seni budaya Jeju.

Pertunjukan ini pernah diundang secara khusus sebagai pengisi acara ASEAN Summit (ASEM), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN, dan lainnya. Ada lebih dari 700 pertunjukan artistik yang berhubungan dengan Jeju dimana pertunjukan ini menjadi salah satu yang terbaik.

Kelompok penari professional menjaga identitas Jeju dengan tarian kontemporer abad ke-21, serta turut mengambil peran dalam era baru budaya abad ke-21. Berbagai upaya dilakukan guna menyesuaikan dengan zaman.

Berikut beberapa acara dimana pertunjukan ini mengambil bagian didalamnya, antara lain :

Pertunjukan ini akan menampilkan sejumlah cerita.

Gapdori & Gapsuni
Menggunakan boneka kertas tradisional yang menggemaskan bersama dengan lagu-lagu populer. Menggambarkan kegembiraan, kemarahan, kesedihan dan kesenangan. Tertawa dan perasaan senang yang berfungsi sebagai katarsis tradisional orang Korea, yang secara sosial dan budaya dibatasi untuk saling mengekspresikan cinta satu sama lain.

Parrot Dance
Tarian ini mengekspresikan burung beo dengan gerakan yang menyenangkan serta irama cepat dari musik gayageum, seperti bagaimana burung berkicau, mematuk dan bergerak berkelompok.

Cheoyongmu Dance
Diyakini bertujuan untuk mengusir roh jahat dan keinginan untuk perdamaian. Hal ini dilakukan oleh lima penari laki-laki yang mengenakan pakaian dalam lima warna: putih, biru, hitam, merah dan kuning (menandakan utara, selatan, timur, barat dan tengah) dan memiliki sejarah selama 1.000 tahun. Tarian ini terdaftar sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Woman Diver Dance
Sejak penyelam wanita (haenyeo) Jeju-do ditunjuk sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, beragam karya kreatif telah diproduksi dalam tema ini. Penyelam wanita dianggap sebagai motif dansa yang kaya akan potensi. Tarian ini dibuat berdasarkan lagu rakyat Jeju dan berfokus pada menyoroti gerakan indah perempuan penyelam.

Jeju Nori
Dalam masyarakat pramodern, pekerjaan tidak pernah terpisah dari permainan. Orang Korea di masa lalu memilih untuk mengatasi beban pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara sublimasi pekerjaan dengan permainan, sehingga mereka bisa melupakan beban pekerjaan mereka walau hanya sesaat. Hal ini seperti refleksi dari banyak kuda di Jeju. Jeju Nori memiliki berbagai gerakan menari berdasarkan pergerakan kuda yang melambangkan kerja keras.

Drum Dance & Small Drum Play
Tarian drum dan permainan drum kecil dikenal sebagai representatif tarian rakyat Korea. Penari memegang satu drum stick di masing-masing tangan untuk bermain drum dan menghasilkan irama dinamis berdasarkan gerakan tarian yang meriah. Drum kecil digunakan untuk menciptakan variasi gerakan tarian yang lebih luas. Tari drum dan permainan drum kecil diciptakan berdasarkan harmoni ekspresif yang dihasilkan oleh maskulin dari drum dan feminim dari drum kecil.

Pertunjukan ini ditampilkan khusus bagi para undangan. ‘A Thousand Years of Movement Dance’, Minggu, 17 Desember 2017 Pukul 16.00 WIB di Ciputra Artpreneur Jakarta.

Informasi lebih lanjut melalui email ticket@yes24.co.id – 021.2902.1714 ext.126