Simak Tips Menulis Dalam Bahasa Korea Dari Penulis Pidato Presiden Korsel

on in Learn Korean
Kang Won-guk

Kemampuan bahasa terbagi menjadi empat keahlian—mendengar, membaca, berbicara, dan menulis— yang harus dikuasai. Terbukanya konten bahasa Korea di Internet memudahkan diperolehnya bahan bacaan bahasa Korea. Banyak pemelajar independen mengasah kemampuan mendengar dengan menonton drama maupun variety show Korea. Keahlian bicara pun sering diasah di lembaga bahasa dalam kursus-kursus bahasa Korea.

Lalu bagaimana dengan pengembangan keahlian menulis? Jika dibandingkan, keahlian menulis tidak sepopuler keahlian lainnya. Namun seperti keahlian bahasa lainnya, keahlian menulis penting untuk diasah. Berikut adalah tips menulis dalam bahasa Korea dari penulis pidato presiden Korea Selatan, Kang Won-guk.

Kang Won-guk bekerja di Cheongwadae, kantor kepresidenan Republik Korea di masa jabatan presiden Kim Dae-jung and Roh Moo-hyun. Ia juga pernah bekerja menjadi penulis pidato CEO perusahaan besar seperti Hyosung Corp. dan Daewoo Corp. Kang Won-guk pun pernah menjadi penulis instruksi teknis di sebuah perusahaan rintisan teknologi selama tiga tahun. Saat ini, ia berkarir sebagai penulis dan pengajar kepenulisan. Ini adalah tips menulis dari Kang Won-guk.

Perluas Wawasan

Untuk bisa menulis dengan baik, kamu harus banyak membaca. Membaca tak hanya mengekspos kita dengan pengetahuan baru, tetapi membuka wawasan bahasa kita. Bacaan dengan topik kesehatan memiliki kosakata yang berbeda dengan bacaan topik budaya. Meski seringkali tak disasari, pengetahuan tentang beragam topik akan membantu kita memformulasikan ide dan menulis.

Perkaya Kosakata Bahasa Korea

Cari sinonim kata-kata yang biasa kamu gunakan di kamus. Gunakan sinonim ini saat kamu menulis. Kata-kata yang baru kamu temukan akan memberi variasi pada tulisanmu. Namun tetap perhatikan perbedaan nuansa pada masing-masing kata agar tidak terjadi kekeliruan saat penyampaian makna. Contoh sinonim dalam bahasa Korea misalnya 정하다 dan 결정하다, 택하다 dan 선택하다. Menggunakan variasi ungkapan yang bukan sinonim juga dapat menambah warna karya. Misalnya mempertimbangkan penggunaan kata 말하다, 주장하다, atau 강조하다.

ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)

Jika ingin menulis suatu bentuk yang belum kamu ketahui, coba lihat bentuk lain dan jadikan sebagai model. Misalnya saat ingin menulis surat pribadi untuk pertama kali, kamu bisa mencontoh struktur surat lain dan mengganti kontennya dengan kebutuhanmu. Saat menulis narasi, kamu juga dapat mengikuti struktur umum narasi Korea yaitu 기-승-전-결.

Temukan Suporter-mu

Setelah menulis, tunjukkan hasil tulisanmu kepada teman atau guru. Mintalah umpan balik dan dengarkan saran. Tak hanya saran tentang perbaikan tulisan, tapi juga saran saat mengumpulkan ide penulisan. Dukungan dari orang sekitar akan membuatmu lebih termotivasi untuk menulis.

Nah, bagaimana menurutmu tips di atas? Pernahkah kamu menerapkan salah satu tips di atas?