Ketika musim panas tiba, banyak orang di berbagai belahan dunia mencari solusi untuk mengatasi panas terik melalui makanan atau minuman. Di Korea, solusi dari panas yang menindas ini hadir dalam bentuk hidangan yang menenangkan dan bernutrisi, dikenal sebagai samgyetang.
Samgyetang bukan hanya sekadar makanan biasa, sup tradisional Korea ini juga bermanfaat sebagai tonik penguat yang dipercaya dapat melawan efek melelahkan puncak musim panas dengan mengikuti prinsip “yiyeolchiyeol” — mengatasi panas dengan panas. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang sejarah, bahan kunci, manfaat nutrisi, dan variasi lezat dari samgyetang, beserta resep untuk membawa hidangan ini ke dapur Anda sendiri.
Sejarah Samgyetang
Samgyetang, yang berarti “sup ayam ginseng”, memiliki akar yang sangat mendalam pada budaya Korea. Hidangan ini paling sering dikaitkan dengan “Chobok”, “Jungbok”, dan “Malbok”, atau tiga hari terpanas dalam kalender lunar Korea yang secara kolektif dikenal sebagai “hari Bok” atau “Sambok.” Di masa lalu, samgyetang dikonsumsi selama hari-hari ini karena dipercaya dapat mengembalikan energi dan keseimbangan ke dalam tubuh.
Asal-usul samgyetang dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Joseon (1392-1910), di mana hidangan ini disajikan sebagai hidangan pemulih. Penambahan ginseng, salah satu herbal medisinal terkenal dalam budaya Asia, menonjolkan tujuan sup ini sebagai makanan kesehatan yang dirancang untuk meningkatkan stamina dan vitalitas.
Nilai Nutrisi Samgyetang
Samgyetang merupakan gudang nutrisi. Daging ayam menyediakan protein berkualitas tinggi, penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan dalam tubuh. Ginseng terkenal karena sifat anti-inflamasi dan kemampuannya untuk meningkatkan kinerja sistem imun serta meningkatkan energi.
Beras ketan menyediakan karbohidrat untuk energi, sementara bawang putih dan jujube menyumbang vitamin, antioksidan, dan mineral yang mendukung kesehatan secara keseluruhan. Kombinasi ini membuat samgyetang menjadi makanan seimbang yang sangat bermanfaat selama bulan-bulan musim panas yang menantang.
Variasi Samgyetang
Meskipun samgyetang klasik sangat dicintai di seluruh Korea, ada beberapa variasi regional dari hidangan ini. Beberapa menambahkan beri goji atau akar tumbuhan angelica untuk manfaat ekstra. Beberapa orang juga menggunakan kastanye atau kacang ginkgo untuk menambah tekstur dan rasa.
Resep Samgyetang
Bahan-bahan:
- 1 ayam muda kecil (Cornish hen)
- 1/2 cangkir beras ketan, direndam dalam air selama satu jam
- 2-3 akar ginseng segar
- 10 siung bawang putih, dikupas
- 5-6 kurma merah kering
- 2 batang daun bawang, cincang
- Garam dan merica sesuai selera
- Air
Instruksi:
- Bersihkan ayam secara menyeluruh dan hilangkan lemak berlebih, lalu keringkan.
- Isi rongga ayam dengan beras ketan yang telah direndam, beberapa siung bawang putih, dan kurma merah.
- Jahit bukaan atau gunakan tusuk sate untuk menjaga isi di dalamnya.
- Letakkan ayam dalam panci besar dan tambahkan air sampai ayam terendam penuh.
- Tambahkan akar ginseng dan bawang putih ke dalam panci.
- Didihkan, lalu kecilkan api untuk merebus sup. Tutup panci dan masak selama sekitar 1,5 hingga 2 jam, atau sampai ayam empuk dan beras matang sepenuhnya.
- Bumbui kaldu dengan garam dan merica sesuai selera.
- Sajikan samgyetang selagi hangat, ditaburi dengan daun bawang cincang.
Selain menjadi hidangan yang lezat, samgyetang juga menjadi cerminan dari pendekatan Korea terhadap kesehatan dan kesejahteraan tubuh. Samgyetang menawarkan rasa dari warisan kuliner Korea yang kaya, yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga restoratif.