Sinema Korea telah mengalami perkembangan yang pesat dan signifikan dalam beberapa dekade terakhir, hingga menjadi fenomena global yang dikenal dengan nama Hallyu, atau ‘Korean Wave’. Hal ini disoroti dalam konferensi bertajuk “Future of Hallyu: Korean Cinema on the Global Stage”. Perjalanan sinema Korea, yang mulanya menggambarkan negara yang dilanda perang dan kemiskinan hingga menjadi pemimpin dalam tren global, adalah sebuah perubahan yang menakjubkan.
Awalnya, Korea hanya dikenal melalui serial televisi Amerika yang menggambarkan pekerja medis Amerika di Korea selama Perang Korea terjadi. Kini, drama populer seperti “Crash Landing on You” dan “Squid Game” telah menggantikan citra tersebut, menunjukkan kekuatan Korea dalam industri hiburan dan di bidang lainnya. Perkembangan ini bukan hanya terbatas pada serial TV, melainkan juga mencakup musik, film, teknologi, dan industri kecantikan.
Hubungan antara Korea dan Amerika yang awalnya hanya berfokus pada aspek militer, kini telah berkembang menjadi hubungan yang lebih dalam dan luas, kini bahkan mencakup pertukaran ekonomi dan budaya. Dengan peringatan 70 tahun aliansi keamanan AS-Korea, kedua negara menjadi lebih terhubung dari sebelumnya.
Konferensi yang diadakan oleh Stanford University’s Korea Program ini menyoroti pentingnya memahami berbagai aspek dari ‘Korean Wave’. Ini termasuk acara yang berfokus pada K-Pop dan film Korea, yang dapat menarik perhatian sekaligus menunjukkan pentingnya program-program ini dalam memahami dan memperluas pengaruh budaya Korea.
Kunci dari popularitas dan keberhasilan sinema Korea adalah cerita yang menarik, akting yang luar biasa, dan sinematografi yang memukau. Cerita-cerita ini sering kali dipenuhi dengan emosi dan drama, menjadikannya sangat menawan bagi penonton global. Hal ini juga didukung oleh generasi baru aktor dan aktris yang berbakat, serta perhatian terhadap detail dan lokasi yang tidak kalah menariknya.
Sinema Korea juga dikenal mengangkat isu-isu sosial dalam karyanya, seperti ketidaksetaraan ekonomi dan kekerasan di sekolah, yang dapat membangkitkan empati dari penonton di seluruh dunia. Kemampuan para pembuat film dan penulis skenario dalam mengangkat isu-isu ini ke media film menunjukkan kedalaman dan kreativitas dari sinema Korea.
Dalam konferensi ini, berbagai panelis memberikan wawasan unik mereka terkait ‘Korean Wave’. Diantaranya adalah diskusi dari Miss June Park, penulis skenario terkemuka yang karyanya, termasuk “Crash Landing on You”, telah mendapatkan pengakuan di kancah global. Penulis skenario seperti Park sering kali mendapatkan inspirasi dari pengalaman pribadi dan orang-orang di sekitar mereka, menunjukkan pentingnya pengalaman hidup dalam kreativitas.
Pertumbuhan platform OTT (Over-The-Top) telah mengubah cara produksi dan distribusi K-Drama, memungkinkan cerita untuk mencapai audiens internasional secara simultan. Perubahan ini juga membawa tantangan baru, termasuk kebutuhan untuk penyelesaian skrip dan produksi sebelum dirilis, yang berbeda dari sistem sebelumnya di mana penulis bisa merespons terhadap reaksi penonton secara real-time.
Industri sinema Korea memang telah berkembang pesat, namun kondisi kerja untuk penulis dan tim kreatif di Korea masih terus berkembang. Dibandingkan dengan Amerika Serikat di mana serikat perkerja penulisnya memiliki pengaruh besar, Korea masih harus melalui proses panjang untuk membangun dukungan yang lebih kuat untuk para penulisnya.
Sinema Korea telah berhasil menarik perhatian dunia internasional dan mengubah persepsi tentang Korea menjadi lebih baik. Dengan pengakuan yang terus meningkat dan pengaruh yang berkembang, sinema Korea siap untuk melanjutkan perjalanannya sebagai kekuatan budaya global yang besar.