Dalam dekade terakhir, gelombang Hallyu (Korean Wave) telah melanda Indonesia, membawa minat dan popularitas yang besar bagi budaya, musik, film, serta bahasa Korea.
King Sejong Institute muncul sebagai sebuah simbol penting dalam penyebaran bahasa Korea. Sebagai pusat pembelajaran yang didedikasikan untuk mengajar bahasa dan menyebarkan budaya Korea, King Sejong Institute menjadi jembatan budaya bagi para penggemar Korea di Indonesia yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang bahasa dan kebudayaan Korea.
Sejarah dan Latar Belakang King Sejong Institute
King Sejong Institute didirikan sebagai bagian dari upaya pemerintah Korea untuk mempromosikan bahasa dan budayanya ke dunia internasional. Institut ini diberi nama Raja Sejong, sosok yang berjasa karena telah menciptakan hangul, alfabet Korea yang terus digunakan hingga sekarang. Penamaan ini sejalan dengan visi dari institut ini, yaitu untuk menjadi pusat edukasi bahasa Korea di seluruh dunia.
Tujuan utama King Sejong Institute adalah untuk menyediakan sumber daya dan dukungan yang berkualitas untuk pembelajaran bahasa Korea, sekaligus memperkuat hubungan budaya antara Korea dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, institusi ini berkembang pesat, mencerminkan meningkatnya minat global terhadap Korea, dan kini memiliki cabang di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Berikut adalah beberapa cabang KSIC di Indonesia:
King Sejong Institute telah berperan penting dalam memperkenalkan dan menyebarkan bahasa serta budaya Korea di Indonesia. Dengan kurikulum yang komprehensif dan metode pengajaran yang interaktif, institusi ini tidak hanya mengajarkan bahasa tetapi juga mendekatkan peserta didik dengan kekayaan budaya Korea.
Melalui cabang-cabangnya yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, King Sejong Institute menjadi tempat yang ideal bagi para penggemar Korea untuk mempelajari bahasa dan merasakan pengalaman kebudayaan Korea secara langsung.