Kimchi adalah hidangan tradisional Korea yang telah ada selama ribuan tahun. Makanan ini diciptakan oleh masyarakat Korea yang ingin menikmati sayuran dengan aman dan lezat selama musim dingin. Sejarah awal kimchi menunjukkan keberadaan kimchi di Korea sejak masa lampau. Catatan pertama tentang kimchi berasal dari periode Goryeo, dan kimchi asli dibuat dari lobak, produk lokal yang banyak tersedia saat itu. Selama ratusan tahun, orang-orang membuat kimchi dengan berbagai jenis sayuran dan rempah-rempah, membuat hidangan ini semakin bervariasi. Kimchi menjadi bagian pokok dalam kuliner Korea, dan dikonsumsi sebagai lauk pendamping untuk berbagai masakan.
Masyarakat global pada umumnya mengenal kimchi sebagai hidangan dari kol yang difermentasi dengan rasa pedas. Kimchi juga telah dikomersialkan dan diekspor ke seluruh dunia, menjadikannya sebagai salah satu simbol budaya Korea. Lalu pada tahun 2015, pembuatan kimchi Korea Utara ditambahkan ke daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Memahami nilai-nilai sejarah kimchi dapat membantu masyarakat luas untuk tidak hanya melihat kimchi sebagai makanan etnik dari Korea saja, tetapi juga sebagai warisan budaya berharga yang perlu dilestarikan.
Di bawah ini adalah beberapa jenis kimchi yang paling populer:
- Baechu Kimchi: Terbuat dari sawi putih yang difermentasi dengan bumbu pedas. Ini adalah jenis kimchi yang paling umum ditemui dan memiliki tekstur renyah dengan rasa yang kaya, sekaligus memiliki aroma yang khas. Baechu Kimchi seringkali menjadi pemain utama dalam berbagai hidangan Korea.
- Chonggak Kimchi: Kimchi yang terbuat dari lobak muda. Memiliki rasa yang lebih renyah dan sedikit asam. Lobak muda yang digunakan biasanya lebih kecil dan memiliki akar yang panjang, memberikan tekstur khas pada kimchi ini.
- Oisobagi Kimchi: Kimchi mentimun yang diisi dengan bumbu pedas. Sangat segar dan umumnya dinikmati saat musim panas. Mentimun yang digunakan biasanya dipotong menjadi empat bagian dan diisi dengan bumbu sebelum difermentasi.
- Bossam Kimchi: Secara tradisional, kimchi ini disajikan dengan bossam, hidangan Korea yang terdiri dari daging babi rebus yang dibungkus dengan selada atau sayuran berdaun lainnya, bersamaan dengan berbagai bumbu. Sama dengan yang lainnya, kimchi ini juga dipotong menjadi potongan kecil dan menggunakan lobak parut, menciptakan probiotik sekaligus memberikannya rasa yang segar dan manis.
- Gat Kimchi: Terbuat dari jenis sayuran yang disebut “gat”, sayuran yang tumbuh di daerah pegunungan Korea dan sering digunakan dalam maskaran tradisional. Gat Kimchi memiliki rasa yang khas dan sedikit pahit.
- Baek Kimchi: Kimchi putih yang tidak menggunakan cabai merah dalam bumbunya, sehingga tidak memiliki rasa pedas. Meskipun lebih ringan, Baek Kimchi tetap menawarkan rasa yang kompleks dan mendalam.
- Sseumbagwi Kimchi: Kimchi yang terbuat dari akar selada. Memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang unik.
- Tongbaechu Kimchi: Mirip dengan Baechu Kimchi, tetapi dibuat dengan cara yang sedikit berbeda dan biasanya lebih padat. Proses fermentasinya juga lebih lama, memberikan rasa yang lebih kaya.
- Kkakdugi Kimchi: Kimchi yang terbuat dari lobak yang dipotong-potong dan difermentasi dengan bumbu pedas. Kkakdugi memiliki tekstur yang renyah dan sering disajikan dengan sup atau hidangan berkuah lainnya.
- Nabak Kimchi: Kimchi dengan potongan sayuran yang lebih tipis dan kuah yang lebih banyak. Nabak Kimchi biasanya berwarna merah muda dan memiliki rasa yang lebih ringan dan segar.
Kimchi bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi kuliner Korea. Dengan berbagai jenis dan rasa yang ditawarkan, kimchi tetap menjadi salah satu hidangan paling ikonik dari Korea.