Akhir-akhir ini banyak drama Korea yang mengusung tema kerajaan dan sejarahnya di Semenanjung Korea. Plus, tidak sedikit dari drama-drama tersebut yang mendapatkan rating tinggi dari penonton. Sebut saja ‘Six Flying Dragon’, ‘Scholar Who Walks The Night’, sampai drama yang dibintangi Kim soo-hyun di tahun 2012, ‘The Moon That Embraces The Sun’.
Waktu nonton drama-drama tersebut, ada perasaan pengen tahu sebutan-sebutan keluarga kerajaan. Nggak jarang kan kita mendengar sebutan ‘mama’ atau ‘jeonha’ di drama kolosal? Hmm, ada yang penasaran juga? Well, kalau kamu sudah klik ke artikel ini dan baca sampai kalimat ini, berarti kalian juga pengen tahu lebih lanjut dong, hehe.
Makanya kita mau kasih tau kalian tentang sebutan untuk anggota keluarga kerajaan di masa Dinasti Joseon. Dinasti Joseon sendiri bertahan selama lebih dari lima abad (1392-1910), dan didirikan oleh Yi Seong Gye (Raja Taejo). Yuk langsung kita cari tahu!
Ini posisi dan sebutan anggota kerajaan pada masa Dinasti Joseon :
- Wang (왕) atau raja. Raja dipanggil dengan sebutan formal jeonha (전하) oleh seluruh penghuni istana maupun masyarakat biasa.
- Wangbi (왕비) yang artinya ratu atau permaisuri merupakan istri sah dari Raja memiliki sebutan formal mama (마마)
- Daebi (대비) yang berarti ibu suri atau ibu dari raja, memiliki sebutan formal yang sama dengan wangbi, yaitu mama (마마). Daebi memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan kerajaan.
- Buwongun (부원군), sebutan untuk ayah dari permaisuri atau ratu.
- Bubuin (부부인), sebutan untuk ibu dari permaisuri atau ratu.
- Daegun (대군), yaitu pangeran besar. Ia adalah anak laki-laki dari pernikahan resmi raja dan ratu. Sebelum menikah ia dipanggil agissi (아기씨) dan dipanggil daegam (대감) setelah menikah.
- Wangseja (왕세자), sebutan untuk pangeran yang menjadi calon pewaris tahta, dengan gelar yang disingkat seja (세자) dan panggilan formalnya jeoha (저하). Dalam sebutan yang kurang formal digunakan gelar donggung (동궁) atau chungung (춘궁)
- Gongju (공주), sebutan untuk putri dari pernikahan resmi raja dengan permaisuri. Panggilan formal untuknya sebelum menikah ialah, agissi (아기씨) dan jaga (자가) setelah Putri menikah.
- Wangseson (왕세손), putra dari pangeran dan istri pangeran yang sekaligus cucu raja dan ratu. Sebutan formalnya hapa (합하).
Sebenarnya, masih ada sebutan-sebutan untuk para keluarga kerajaan yang belum tercantum di sini. Namun sebutan-sebutan di atas adalah yang paling banyak kita dengar. Sebutan tadi juga punya kemungkinan berubah saat anggota keluarga kerajaan turun tahta atau terjadi perubahan dalam kerajaan. Misalnya jika wang (raja) sukarela turun tahta untuk digantikan putranya, maka raja tersebut gelarnya berganti menjadi sangwang (상왕).
Gimana? Apa kalian tertarik untuk mendalami lebih dalam tentang sebutan atau silsilah keluarga kerajaan pada masa Dinasti Joseon? ^^