Bahasa Korea menjadi salah satu bahasa yang makin menarik perhatian banyak orang di dunia saat ini. Dengan sekitar 82 juta penutur, bahasa Korea memiliki pengaruh yang signifikan, terutama di era globalisasi sekarang. Selain itu, terdapat juga komunitas penutur bahasa Korea yang cukup besar di luar negara Korea, seperti di Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Asia Tengah, dan di negara lainnya.
Salah satu aspek menarik dari bahasa Korea adalah keberagaman dialeknya. Korea Selatan memiliki dialek daerah yang sangat berbeda satu sama lain, dengan keunikannya masing-masing. Misalnya, dialek Jeju yang berasal dari Pulau Jeju memiliki pengucapan yang khas dan sangat berbeda dengan dialek lain di daratan Korea. Selain itu, ada dialek Chungcheong dan dialek Gyeongsang yang juga dikenal memiliki perbedaan yang mencolok dalam kosakata dan pengucapan.
Di sisi lain, bahasa Korea standar yang umumnya digunakan di Seoul berperan penting daalm pendidikan dan media di seluruh Korea Selatan. Karena prevalensinya, bahasa ini dapat dimengerti dengan baik di seluruh negara. Walaupun ada perbedaan yang cukup signifikan antara bahasa Korea di Korea Selatan dan Korea Utara, mereka masih dapat saling memahami.
Ciri khas lain yang membedakan bahasa Korea dengan bahasa lain, terutama bahasa Inggris dan bahasa yang dituturkan di negara Eropa, adalah ketiadaan artikel definitif atau indefinitif. Dalam bahasa Inggris, kita mengenal kata-kata seperti ‘the’ (artikel definitif) atau ‘a/an’ (artikel indefinitif) untuk menentukan apakah benda tersebut sudah dikenal atau belum. Bahasa Korea tidak memiliki konsep ini. Begitu pula halnya dengan perbedaan gender dan jumlah kata benda, yang seringkali membingungkan bagi penutur bahasa asing yang mengenal konsep tersebut.
Bahasa Korea juga memiliki berbagai partikel penanda yang digunakan untuk menentukan posisi kata dalam kalimat. Ini merupakan karakteristik penting dalam bahasa ini, dan ini juga memengaruhi struktur kalimat secara signifikan.
Karakteristik lain yang dimiliki bahasa Korea adalah penggunaan dua sistem penulisan yang berbeda, yaitu Hanja dan Hangul. Hanja adalah aksara yang berasal dari Tiongkok pada masa lalu, sedangkan Hangul adalah sistem penulisan fonetik yang diciptakan pada abad ke-15 oleh Raja Sejong. Meskipun penggunaan Hanja sudah banyak berkurang, aksara ini masih dapat ditemui dalam beberapa bidang, seperti bidang hukum dan juga sastra serta kebudayaan.
Meskipun bahasa Korea memiliki keberagaman dan keunikannya sendiri, kesamaan linguistiknya dengan bahasa lain masih menjadi perdebatan. Salah satu hipotesis yang paling meyakinkan adalah hipotesis Altaik, yang menganggap bahwa Bahasa Korea adalah salah satu dari bahasa-bahasa Altaik, bersama dengan bahasa Mongolia, Turki, dan Manchu-Tungus. Namun, konstruksi hubungan dengan bahasa lain masih sulit karena kurangnya bukti data tertulis yang kuat.
Secara keseluruhan, bahasa Korea adalah bahasa yang kaya dan menarik dengan sejarah dan karakteristik linguistik yang unik. Dengan pengaruhnya yang terus berkembang di dunia modern, bahasa ini terus menjadi subjek penelitian dan minat internasional yang besar.