Joseon Pop: Evolusi Musik Korea di Era Modern

on in Culture

Joseon pop merupakan genre musik yang menggabungkan alat musik dan melodi tradisional Korea dengan ritme dan melodi pop kontemporer. Dikenal juga dengan sebutan “gugak fusion”, genre ini menarik perhatian berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Saat ini, orang-orang secara tidak resmi mulai menyebut genre ini sebagai “Joseon-Pop”.

Joseon-pop dapat memperluas cakupan K-pop dan memamerkan musik tradisional Korea dalam media yang modern. Kelahiran Joseon-pop dipandang sebagai metode untuk melestarikan dan mengembangkan musik tradisional Korea yang sebelumnya dianggap kuno dan ketinggalan zaman.

Para Pelopor dan Kolaborasi dalam Joseon Pop

Band dan grup seperti Black String, Jambinai, dan LEENALCHI yang menyisipkan unsur suara instrumen tradisional Korea ke dalam karya mereka menjadi pelopor dari tren ini. Seorang sorikun (penyanyi pansori) bernama Lee Hee-moon juga telah berkolaborasi dengan seniman dari berbagai bidang seperti mode, videografi, dan video musik untuk mempromosikan gugak.

Penggunaan Instrumen Tradisional Korea

Instrumen dan musik tradisional Korea seperti gayageum, daegeum, haegeum, pansori, taepyeongso, dan kkwaenggwari, umum digunakan dalam musik Joseon-pop. Kombinasi antara instrumen-instrumen ini dengan elemen pop modern menciptakan melodi yang unik, dan genre ini berhasil menarik audiens yang lebih luas. Artis-artis Joseon pop menggabungkan elemen musik tradisional dengan R&B, K-pop, dan hip-hop, memberikan dorongan baru untuk musik tradisional dan menjadikannya menarik bagi publik.

Joseon-pop adalah inovasi musik yang menggabungkan keindahan musik tradisional Korea dengan musik pop kekinian yang dinamis. Genre ini tidak hanya berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini, tetapi juga menjadi medium untuk memperkenalkan budaya Korea ke panggung dunia. Sebagai calon ekspor budaya Korea berikutnya, Joseon-pop berpotensi besar dalam meramaikan kancah musik internasional dengan identitas yang otentik dan menyegarkan.