Seri video “Feel the Rhythm of Korea” yang tayang di YouTube telah ditonton lebih dari 200 juta kali dan disukai lebih dari 500 ribu orang pada Desember 2020 lalu. Video tersebut menampilkan versi modern lagu tradisional Korea, Pansori, dengan para penari yang mengenakan pakaian eklektik yang senada dengan gaya tarian unik. Melalui serial video yang terdiri dari enam video ini, penonton bisa menikmati pesona destinasi wisata utama di kota Seoul, Busan, Jeonju, Gangneung, Andong, dan Mokpo secara virtual.
Feel the Rhythm of Korea: Seoul
Adegan pertama dibuka dengan mengambil latar Cheong Wa Dae, yaitu kediaman resmi dari Presiden Republik Korea. Selain Blue House sebagai bangunan utama, terlihat juga Fountain Plaza di Mugunghwa Dongsan.
Untuk melihat tempat-tempat ini dan tempat-tempat lainnya secara langsung, wisatawan dapat mendaftar tur melalui situs resmi Cheong Wa Dae. Tur dimulai dari tempat parkir Istana Gyeongbokgung kemudian mengelilingi Taman Nokjiwon, halaman gedung tua, bangunan utama, ruang tamu negara, istana Chilgung, Mugunghwa Dongsan dan museum sejarah Cheongwadae Sarangchae.
Adegan selanjutnya berlatarkan istana Deoksugung. Istana ini merupakan salah satu dari lima istana di Seoul, terkenal dengan perpaduan unik antara arsitektur modern dan tradisional. Hal tersebut dapat terlihat pada Balai Junghwajeon dan Seokjojeon, serta Paviliun Jeonggwanheon.
Tak hanya itu, istana pun juga melaksanakan upacara pergantian penjaga kerajaan yang berlangsung selama tiga kali sehari, kecuali hari Senin. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar tradisi tetap hidup serta dapat menjadi edukasi bagi para pengunjung. Wisatawan pun dapat mencoba pakaian tradisional Korea dan berfoto dengan penjaga Istana. Informasi lebih lanjut mengenai pergantian penjaga istana Deoksugung dapat diakses melalui situs Web Royal Guard.
Selain itu, tempat terkenal lainnya adalah tangga panjang menuju terowongan Jahamun. Lokasi ini dikenal karena merupakan lokasi syuting film Parasite (2019), film pemenang anugerah Academy Award. Meskipun tangga dan terowongan Jahamun ini bukan termasuk objek wisata khas, banyak wisatawan mulai berduyun-duyun untuk berfoto di tempat ini.
Feel the Rhythm of Korea: Busan
Tempat pertama di Busan yang menjadi latar belakang kru berdansa adalah desa budaya Gamcheon. Desa ini dibangun di atas bukit yang menghadap ke laut. Bangunan dan dinding di sini dicat dengan berbagai warna dan mural sehingga terlihat unik dan cantik. Spot foto dapat ditemukan berbagai sudut desa, termasuk dek observasi. Selain itu, tempat ini juga terkenal dengan pemandangan malamnya yang cantik.
Tujuan wisata selanjutnya yang menjadi pusat perhatian adalah kuil paling cantik di Korea, yaitu Haedong Yonggungsa. Berbeda dengan banyak kuil yang berada di pegunungan, kuil ini berada tepat di tepi pantai, dengan pemandangan laut yang menakjubkan.
Kuil ini juga populer sebagai tempat untuk menyaksikan matahari terbit. Bagi penduduk Korea, kuil ini merupakan salah satu dari tiga kuil paling suci bagi Avalokiteshvara, Bodhisattva sang Pengasih. Ada kepercayaan bahwa keinginan yang didoakan di kuil tersebut akan terkabul.
Tempat selanjutnya adalah pantai Gwangalli, salah satu pantai terpopuler di Busan. Deretan restoran boga bahari dan kafe di sekitar pantai menawarkan berbagai macam pilihan tempat bersantap bagi pengunjung.
Jembatan Gwangandaegyo yang terletak di dekat pantai ini dihiasi dengan lampu warna-warni bagaikan pelangi, membuat pemandangan malam semakin indah. Wisatawan bisa berjalan-jalan di sepanjang jalur pantai untuk bersantai sambil menikmari suara deburan ombak.
Feel the Rhythm of Korea: Jeonju
Desa Hanok Jeonju adalah salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi di Korea. Desa ini terdiri dari 735 bangunan rumah tradisional, yang meliputi rumah dan akomodasi tamu, restoran, toko penyewaan Hanbok, dan aula budaya tradisional. Selain destinasi seperti kuil Gyeonggijeon dan Katedral Katolik Jeondong, desa ini juga terkenal dengan berbagai macam jajanannya.
Destinasi wisata selanjutnya adalah pusat kebudayaan pansori Jeonju, yang terletak di desa Hanok Jeonju. Pusat kebudayaan ini berfokus pada seni tradisional pansori, termasuk pameran dan pertunjukan. Wisatawan dapat menonton semua jenis seni pertunjukan tradisional, mulai dari pertunjukan alat musik tradisional Korea hingga tarian tradisional. Wisatawan juga dapat mencoba memainkan instrumen tradisional seperti buk (drum berbentuk tong), janggu (drum berbentuk jam pasir), jing (gong besar), dan kkwaenggwari (gong kecil).
Tempat terakhir yang tak kalah menariknya adalah museum dan hotel Awon yang terletak di desa Wanju, tetangga kota Jeonju. Museum dan hotel Awon berhasil melestarikan keindahan rumah tradisionalnya, sekaligus menghadirkan keindahan arsitektur modern melalui galeri café. Meskipun membutuhkan waktu hampir satu jam perjalanan dari Jeonju, tempat ini semakin banyak dikunjungi wisatawan karena pernah dikunjungi oleh boyband terkenal Korea Selatan, BTS.
Bagaimana, sudah coba wisata virtual dengan seri video ini?
All-in-one Info Korea 👍
IG : @belajarkorea, @saungkorea
Facebook : Saung Korea
Twitter : @saungkorea
YouTube : Saung Korea
LINE : @saungkorea