Hanbok, Pakaian Sekaligus Warisan Budaya Korea

on in Culture
Foto: Unsplash

Hanbok, dengan tampilan khas dan warna-warnanya yang cerah, merupakan ikon budaya yang mewakili tradisi serta keanggunan dari Korea. Sebagai pakaian tradisional yang telah diwariskan turun-temurun, hanbok tidak hanya menawarkan estetika visual yang unik, tetapi juga cerita tentang sejarah, masyarakat, dan nilai-nilai budaya Korea.

Dalam memahami keunikan dan keindahan dari hanbok, penting untuk mempelajari sejarahnya, relevansinya dalam berbagai acara dan ritual tradisional, juga variasi desain berdasarkan jenis dan kelas sosial pemakainya.

Sejarah

Hanbok adalah pakaian tradisional Korea yang memiliki sejarah panjang, hampir 2.000 tahun lamanya. Hanbok sudah ada sejak periode Tiga Kerajaan Korea, dan pada mulanya desain hanbok masih dipengaruhi oleh gaya pakaian dari Manchuria dan Mongolia. Namun, selama Dinasti Joseon (1392-1910), hanbok mengalami evolusi signifikan dengan pengenalan warna-warna cerah dan desain yang lebih sederhana. Desain ini mencerminkan nilai-nilai konfusianisme, ideologi yang menjadi landasan masyarakat Korea saat itu.

Jenis-Jenis Hanbok

Hanbok tradisional dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan formalitasnya, yaitu hanbok formal dan non-formal. Hanbok formal biasanya terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi dengan desain yang lebih rumit. Sementara itu, hanbok non-formal lebih sederhana dalam desain dan bahan, seringkali terbuat dari bahan yang nyaman untuk dipakai sehari-hari.

Perbedaan Hanbok Berdasarkan Kelas Sosial

Dalam masyarakat Korea tradisional, hanbok juga menjadi indikator pekerjaan dan status sosial dari pemakainya. Anggota keluarga kerajaan dan aristokrasi cenderung mengenakan hanbok yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi dengan warna-warna cerah dan desain yang rumit. Sementara itu, rakyat biasa cenderung mengenakan hanbok yang lebih sederhana dengan warna-warna netral dan bahan-bahan yang lebih terjangkau.

Penggunaan Hanbok Berdasarkan Acara

Hanbok formal biasanya dikenakan dalam acara-acara resmi seperti pernikahan, upacara-upacara tradisional, dan hari raya. Dalam acara-acara seperti ini, hanbok berfungsi sebagai simbol kehormatan dan rasa hormat terhadap tradisi. Sementara itu, hanbok non-formal bisa dikenakan sehari-hari atau dalam acara yang bersifat informal, menunjukkan fleksibilitas dan kepraktisan pakaian tradisional ini dalam kehidupan sehari-hari.

Hanbok bukan hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga sebuah refleksi dari identitas dan budaya Korea yang kaya. Dengan sejarah yang panjang dan variasi berdasarkan jenis dan status sosial pemakai, hanbok terus menjadi simbol penting dari estetika dan nilai-nilai tradisional Korea.

Meskipun telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, esensi dari hanbok tetaplah sama, yaitu mewakili warisan budaya yang tak tergantikan dalam masyarakat Korea. Pada era modern pun, hanbok juga mengalami modernisasi. Desainer muda mengadopsi dan menyesuaikan desain tradisional dengan selera dan gaya hidup masa kini, menunjukkan relevansi berkelanjutan hanbok hingga sekarang.