Kanker payudara adalah momok bagi banyak wanita di dunia. Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, data Globocan (Global Cancer Observatory) tahun 2020 menunjukkan bahwa terdapat 68.858 kasus baru kanker payudara. Angka ini mencakup 16,6% dari seluruh kasus baru kanker di Indonesia yang berjumlah 396.914 kasus. Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan pertama jumlah kanker terbanyak sekaligus menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Di Korea Selatan, pada tahun 2019, tercatat bahwa kanker payudara adalah kanker pada wanita yang memakan jumlah korban terbanyak. Tahun 2022, data dari Badan Tinjauan dan Penilaian Asuransi Kesehatan Republik Korea menyatakan bahwa terdapat peningkatan kasus kanker payudara pada pasien usia 20-an dan 30-an. Tren peningkatan jumlah kasus kanker payudara juga terjadi di Korea Selatan.
Besarnya ancaman kanker payudara memunculkan beragam gerakan kepedulian di Indonesia dan Korea Selatan di bulan Oktober, bulan peduli kanker payudara. Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) adalah organisasi nirlaba yang memberikan bantuan dan dukungan kepada penderita kanker payudara. Pada Oktober 2022, YKPI bekerja sama dengan Kemenkes RI dan PT Unicharm Indonesia, YKPI memberikan edukasi tentang deteksi dini kanker payudara. Menggandeng jaringan kafe Maxx Coffee, YKPI juga memberikan fasilitas mammografi gratis. Selain itu, YKPI juga memberikan dukungan moril melalui pertemuan para penyintas kanker payudara pada Sabtu, 15 Oktober 2022.
Sementara itu, Asosiasi Kanker Payudara Korea (KBCS) bekerja sama dengan KOHBRA (Korean Hereditary Breast Cancer Study) memberikan edukasi dan pemeriksaan awal kanker payudara disebabkan oleh faktor genetik. Acara ini akan diselenggarakan pada 26 November 2022 di Seoul. KBCS pun sedang menyiapkan diri menjadi penyelenggara Global Breast Conference 2023 yang akan digelar pada akhir April 2023.
Di bulan peduli kanker payudara ini, berbagai pihak baik organisasi nirlaba, pemerintah, akademisi, dan pihak swasta, baik di Indonesia maupun Korea Selatan bekerja sama mengedukasi masyarakat terkait risiko kanker payudara bagi para perempuan.
Terkait pencegahan, dokter Im Ra-ju, Kepala Pusat Kanker Payudara dan Tiroid Rumah Sakit Boram, menekankan bahwa deteksi dini sangat penting untuk menemukan kanker di stase awal. Tindakan ini dapat mencegah penyebaran kanker ke organ lain dan memperpanjang harapan hidup pasien. Selain tindakan pemeriksaan secara mandiri dan oleh tenaga medis, setiap perempuan dihimbau untuk menjaga gaya hidup sehat dengan makan makanan sehat dan olahraga yang cukup.
*Artikel ini sebelumnya dipublikasikan di situs lama Korea.net’s Honorary Reporters.