Gamtae: Mutiara Laut dari Korea Selatan

on in Food
Rumput laut Gamtae. Foto: Gotham Grove, Badasoop

Gamtae adalah rumput laut langka yang ditemukan di dataran pasang surut yang bersih di Korea Selatan. Bahan makanan ini telah menarik perhatian koki dan penggemar kuliner di seluruh dunia karena profil rasanya yang unik dan manfaat nutrisinya. Dengan sejarah panjang yang dimulai dari Dinasti Chosun, bahan yang dulunya tidak dikenal ini kini meraih ketenaran berkat upaya berbagai pihak seperti Badasoop, yang mempromosikan gamtae sebagai makanan mewah.

Gamtae, atau Ecklonia cava, tumbuh secara alami di lumpur tidak tercemar di Seosan dan Taean, terutama di Teluk Garorim dengan area mencakup sekitar 91 kilometer persegi. Zona konservasi laut ini, yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, menjadi habitat sempurna untuk gamtae ketika suhu air rendah dan rentang pasang surut laut mencapai ukuran terbesar. Rumput laut ini berakar di lumpur, membuatnya tidak mungkin untuk dibudidayakan dan hanya bisa dipanen dengan tangan dari Desember hingga Maret. Gamtae berkualitas tertinggi, dengan warna hijau tua, dikumpulkan setelah pertengahan Desember.

Gamtae memiliki tampilan yang khas, setipis benang, dan tekstur lembut yang memanjakan lidah. Profil rasanya kompleks, dengan aroma laut yang kuat dan rasa pahit di awal yang kemudian berubah menjadi manis lembut, mengingatkan beberapa koki pada truffle putih. Selain itu, gamtae juga kaya akan nutrisi, di antaranya:

  • Kaya vitamin A
  • Mengandung kalsium enam kali lebih banyak daripada susu, dengan mineral yang membantu penyerapan kalsium
  • Penuh kalium, bermanfaat bagi anak-anak dan wanita hamil
  • Tinggi kandungan zat besi
  • Rendah kalori, menjadikannya pilihan makanan sehat.

Gamtae menonjol dari jenis rumput laut lain karena profil nutrisinya yang luar biasa dan manfaat kesehatannya. Komposisi gamtae yang padat nutrisi juga dapat berkontribusi pada dukungan sistem kekebalan tubuh. Rumput laut ini kaya akan vitamin A, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jaringan mukosa di mulut, lambung, usus, dan sistem pernapasan, berfungsi sebagai garis pertahanan pertama terhadap infeksi.

Selain itu, penelitian terbaru telah mengeksplorasi potensi gamtae dalam mengatasi diabetes dan mengatur kadar gula darah, berkat senyawa bioaktifnya yang menunjukkan aktivitas penghambatan α-glukosidase dan α-amilase yang kuat. Properti unik ini memungkinkan gamtae unggul dalam dibandingkan dengan jenis rumput laut lainnya dari segi kesehatan.

Gamtae tersedia dalam berbagai bentuk hidangan, masing-masing dengan aplikasi kulinernya tersendiri:

  • Gamtae tanpa bumbu dipanggang sesaat di atas api terbuka, mempertahankan rasa aslinya dengan aroma laut yang lebih kuat. Sempurna untuk ditaburkan di salad, hidangan ikan mentah seperti poke atau tartare, atau ditambahkan ke sup, terutama sup kaldu tulang.
  • Gamtae berbumbu, dipanggang dengan campuran minyak wijen dan jagung serta garam bambu panggang, menawarkan rasa asin yang menggugah selera, seimbang dengan kedalaman rasa pahit yang khas. Dapat dinikmati secara langsung ataupun ditaburkan di atas sup atau nasi.
  • Gamtae bubuk, bumbu serbaguna yang dapat digunakan sebagai lapisan marinasi untuk daging, makanan laut, atau sayuran. Gamtae bubuk juga bisa digunakan dalam campuran bumbu untuk meningkatkan cita rasa, dalam adonan atau lapisan untuk makanan goreng seperti tempura, ataupun sebagai taburan untuk salad, sup, dan hidangan lainnya.

Gamtae telah menarik perhatian koki terkenal dan restoran bintang Michelin di seluruh dunia karena fleksibilitasnya dan profil rasanya yang unik. Corey Lee, pemilik dan koki dari restoran Benu yang berbintang tiga Michelin di San Francisco, menyajikan gamtae dalam menunya. Di Korea, koki seperti Jung Ho-young dari Caden, Kwon Woo-joong dari Kwonsooksoo, dan Kang Min-goo dari Mingles juga mengintegrasikan gamtae dalam hidangan mereka.

Koki internasional memuji gamtae karena kualitas uniknya. Peter Gilmore, seorang koki terkenal dari Australia, membandingkan aroma gamtae dengan truffle putih. Junghyun Park, pemilik koki Atomix di New York yang menempati peringkat No. 8 di daftar Restoran Terbaik Dunia, memuji aroma laut yang unik dalam gamtae. Penyertaan gamtae di restoran kelas atas telah membantu memposisikannya sebagai makanan mewah, meningkatkan statusnya di dunia kuliner.

Signifikansi sejarah gamtae dalam masakan Korea tercatat sejak tahun 1609 selama Dinasti Chosun, di mana catatan sejarah menunjukkan keluarga kerajaan menikmati kelezatan dari gamtae. Meskipun memiliki sejarah panjang, gamtae tidak terlalu dikenal di Korea karena kelangkaannya dan kesulitan dalam proses memanennya.

Dalam beberapa tahun terakhir, gamtae telah mendapatkan pengakuan internasional, tampil di restoran bintang Michelin di Amerika Serikat dan Belgia, diliput oleh situs web makanan populer seperti Eater, dan tersedia di department store kelas atas di Prancis dan Hong Kong.

Peningkatan popularitas ini sebagian besar dimulai oleh perusahaan seperti Badasoop, yang didirikan oleh Cheolsoo Song pada tahun 1980 dan sekarang dijalankan oleh putrinya Ju-hyeon Song. Badasoop telah mempromosikan gamtae sebagai bahan gourmet yang layak berdiri sejajar dengan bahan makanan mewah lainnya seperti kaviar dan truffle.

Praktik budidaya dan pemanenan gamtae mengutamakan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Rumput laut ini tumbuh secara alami di dataran pasang surut yang bersih di Seosan, menghilangkan kebutuhan untuk pembiakan atau budidaya buatan. Pemanenan dilakukan sepenuhnya dengan tangan, memberikan kesempatan kerja bagi warga lokal selama bulan-bulan musim dingin.

Badasoop, produsen gamtae terkemuka, bekerja sama erat dengan kota Seosan untuk mendukung komunitas lokal dan memastikan praktik yang berkelanjutan. Perusahaan ini berusaha untuk hidup berdampingan dengan ekosistem lokal, menggunakan bahan kemasan ramah lingkungan untuk melindungi rumput laut yang sensitif dari perubahan suhu dan sinar matahari langsung. Komitmen Badasoop terhadap keberlanjutan juga mencakup fasilitas pengolahan mereka, yang disertifikasi oleh sistem manajemen Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) pemerintah.

Keunikan gamtae tidak hanya terletak pada rasanya yang kompleks dan nilai nutrisinya yang tinggi, tetapi juga pada sejarah panjang dan praktik keberlanjutannya. Dengan perhatian dari koki kelas dunia dan meningkatnya pengakuan internasional, gamtae kini berdiri sebagai salah satu bahan gourmet paling menarik dari Korea Selatan. Dukungan lokal dan metode panen yang ramah lingkungan menambah nilai gamtae, menjadikannya pilihan istimewa bagi pecinta kuliner di seluruh dunia.