Dinamika Industri Buku Korea

on in Literature
Perpustakaan Nasional Korea, 2019. Foto: Kso19840627 (Wikipedia)

Industri buku di Korea merupakan sebuah bidang yang dinamis, didorong oleh tradisi literatur yang kaya, kemajuan teknologi, dan dukungan yang kuat dari pemerintah. Meliputi berbagai kegiatan mulai dari penerbitan, distribusi, penjualan, hingga perpustakaan, industri ini menekankan pentingnya format cetak dan digital dalam meningkatkan literasi dan mempromosikan kebudayaan.

Pemerintah Korea Selatan telah mengambil langkah proaktif dalam mendukung industri buku melalui berbagai kebijakan dan inisiatif pendanaan. Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (MCST) bertindak sebagai badan pemerintah utama yang bertanggung jawab atas kebijakan budaya, termasuk yang berkaitan dengan buku dan penerbitan.

Tujuan utama pemerintah adalah mempromosikan budaya membaca di kalangan masyarakat. Melalui implementasi kebijakan yang mendorong kebiasaan membaca sejak usia dini, seperti integrasi program baca dalam kurikulum sekolah dan dukungan terhadap penulis serta penerbit buku anak, pemerintah berupaya meningkatkan angka literasi di Korea.

Pemerintah menyediakan subsidi dan dana hibah bagi penerbit, khususnya untuk terjemahan dan penerbitan literatur Korea ke dalam bahasa asing. Hal ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk mempromosikan kebudayaan Korea ke dunia internasional, yang dikenal juga sebagai “Gelombang Korea” atau “Hallyu.” Kesuksesan berbagai media Korea di kancah global, termasuk K-pop dan K-drama, telah meningkatkan minat internasional terhadap literatur Korea.

Untuk merangsang pertumbuhan industri buku, pemerintah menawarkan insentif pajak kepada konsumen dan perusahaan. Individu dapat menerima potongan pajak untuk pembelian buku, dan penerbit skala kecil dan menengah dikenakan tarif pajak yang lebih rendah. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mendorong kebiasaan membaca dan mendukung pertumbuhan sektor penerbitan.

Dengan meningkatnya jumlah dan penggunaan media digital, pemerintah Korea Selatan juga berfokus pada dukungan industri penerbitan digital. Ini termasuk pendanaan untuk pengembangan e-book dan konten digital, serta inisiatif untuk membantu penerbit tradisional beralih ke platform digital.

Pemerintah mensponsori dan mendukung berbagai acara budaya dan pameran buku untuk mempromosikan budaya membaca sekaligus memberi dorongan pada industri buku. Seoul International Book Fair adalah salah satu acara paling signifikan di industri ini, menarik penerbit, penulis, dan pembaca dari seluruh dunia. Dukungan pemerintah untuk acara semacam ini membantu menciptakan peluang jaringan bagi profesional industri dan menampilkan literatur Korea di panggung global.

Investasi dalam perpustakaan publik dan ruang baca merupakan aspek lain dari dukungan pemerintah. Perpustakaan Nasional Korea dan perpustakaan publik lainnya menerima dana pemerintah untuk memelihara dan memperluas koleksi, menyediakan program komunitas, serta meningkatkan akses terhadap buku dan informasi untuk semua orang.

Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya, industri buku Korea masih menghadapi tantangan besar seperti persaingan dari bentuk hiburan lain dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan perilaku konsumen di era digital yang selalu berubah. Namun, dukungan terus-menerus dari pemerintah dan keinginan industri untuk berinovasi menunjukkan prospek positif untuk masa depan buku di Korea.

Pemerintah Korea Selatan memainkan peran signifikan dalam mendukung industri buku melalui berbagai langkah yang bertujuan untuk mempromosikan budaya membaca, membantu penerbit, dan merangkul transformasi digital. Pendekatan komprehensif ini membantu untuk mempertahankan dan mengembangkan industri, memastikan bahwa buku tetap menjadi bagian integral dari kebudayaan dan masyarakat Korea.