Seringkali yang belum bisa baca Hangeul ngerasa minder dan bertanya-tanya ‘susah nggak sih baca Hangeul?’, ‘susah nggak belajar Hangeul?’ atau ‘gimana sih caranya supaya cepet lancar baca tulis Hangeul?’
Nah. Buat kamu yang punya pertanyaan yang sama, udah tepat kamu berada di sini.
(kayak dimana aja XD) Jangan galau lagi.
Oke. Balik ke pertanyaan tadi.
Yang pertama, Hangeul itu nggak susah dipelajari kok. Menurut min ada aksara lain yang lebih butuh waktu untuk dipelajari. Misalnya katakana-hiragana-kanji punya Jepang dan Hanzi punya negara-negara yang menggunakannya (ya iyalah).
Maksudnya..yang pake Hanzi juga dipake di Tiongkok, Hongkong, dan Taiwan. Di penjuru Tiongkok juga ada yang bicara dengan dialek Kanton tapi tetep pake Hanzi juga.
Lalu, apa di Korea Hanzi sama sekali nggak dipake?
Ada Hanzi, Kanji, dan di Korea ada Hanja. Mereka semua sama, hanya punya nama yang berbeda.
Hanja saat ini dipake di Korea, dan diajarin juga di SMP dan SMA di Korea. Di SMP diajarkan 900 huruf Hanja dan di SMA juga 900. Tapi penggunaannya jauh frekuensinya dibanding Hangeul. Biasanya Hanja digunakan di dokumen resmi.
Yang kedua. Bahasa itu skill, bukan knowledge. Sama kayak kalo kamu belajar naik sepeda. Caranya supaya cepet bisa adalah latihan. Latihan baca, nulis, dan pake Hangeul sehari-hari.
Jadi kalo kamu lagi belajar Hangeul, setiap hari coba deh disempetin corat coret di kertas, nulis pake Hangeul. Makin banyak kamu latihan, makin hafal dan makin cepet bisanya.
Yang pertama, mesti disadari bahwa cara kerja Hangeul beda sama cara kerja alfabet yang digunakan di bahasa Indonesia.
Yang denger baca mungkin kasih tanggapan :
“Ya iyalah kan hurufnya beda”. Tapi kadang secara nggak disadari, pelajar pemula pada prakteknya sering memperlakukan Hangeul seperti alfabet. Mau tau contohnya? Akan ada di kelas Hangeul minggu depan (lihat di sini). Sementara ini, sampe sini dulu ya.