Ihsan Bintang

Ilustrasi partitur musik. Foto: weston m (Unsplash)

Pendidikan musik di Korea Selatan memainkan peran penting dalam perkembangan anak-anak, menawarkan kurikulum terstruktur yang menekankan ekspresi musikal, apresiasi, dan partisipasi. Dengan pendekatan yang komprehensif, kurikulum musik di Korea Selatan dirancang untuk mengembangkan kemampuan musikal siswa dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Selain itu, kurikulum ini juga membantu dalam pengembangan keterampilan kognitif, emosional, dan sosial dari para siswa.

More…

Bendera Korea Selatan pada pertandingan sepak bola, 2013. Foto: Manri Cheon

Bendera Korea Selatan, yang dikenal dengan nama Taegeukgi, merupakan simbol nasional yang sarat akan sejarah dan makna filosofis. Dengan latar belakang putih, simbol taegeuk di tengah, serta empat trigram hitam di setiap sudutnya, Taegeukgi bukan hanya sekadar representasi visual, tetapi juga cerminan dari identitas dan prinsip-prinsip yang mendasari kehidupan bangsa Korea. Sejak diadopsi pada tahun 1883, bendera ini telah menjadi lambang kedaulatan, warisan budaya, serta keseimbangan dan harmoni yang merupakan inti dari filosofi negara Korea.

More…

Kongguksu merupakan salah satu hidangan yang populer di Korea selama musim panas. Mie dingin yang disajikan dalam kuah susu kedelai ini menawarkan kesegaran sekaligus kelezatan di tengah teriknya musim panas. Hidangan ini tidak hanya menonjolkan cita rasa yang kaya, tetapi juga mencerminkan budaya dan tradisi panjang di baliknya.

More…

Patbingsu, es serut khas Korea yang sangat digemari, memiliki sejarah panjang yang berakar pada masa Dinasti Joseon. Hidangan menyegarkan ini kini menjadi ikon musim panas yang dinikmati di seluruh Korea dan bahkan di luar negeri. Menggabungkan es serut halus dengan berbagai topping manis, patbingsu terus berkembang hingga hari ini dengan variasi rasa yang unik.

More…

Ganyeojangui Sidae. Gambar: Digital Library of Korean Literature

Sulla Lee, penulis esai yang terkenal melalui platform “Ilgan Isula,” telah merilis novel pertamanya yang berjudul “Ganyeojangui Sidae” atau “Era Ganyeojang.” Novel ini menciptakan konsep baru yang mengeksplorasi perubahan dinamika keluarga dan hubungan gender di Korea modern. Karya ini telah mendapatkan perhatian luas, bahkan mendapatkan kontrak adaptasi drama baru-baru ini. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang novel yang menantang struktur keluarga tradisional ini.

More…

Pembebasan aktivis Korea yang ditahan, 16 Agustus 1945. (Sumber foto tidak diketahui)

Gwangbokjeol, atau Hari Pembebasan Nasional Korea, adalah hari libur nasional yang penting di Korea Selatan dan Korea Utara, diperingati setiap tanggal 15 Agustus. Hari ini menandai berakhirnya 35 tahun penjajahan Jepang pada tahun 1945, yang sekaligus menjadi akhir dari Perang Dunia II dan kembalinya kedaulatan Korea. Nama “Gwangbokjeol” berarti “Hari Pemulihan Cahaya,” melambangkan akhir dari periode kelam dalam sejarah Korea dan awal dari kemerdekaan.

More…

Ilustrasi musim hujan. Foto: Marc Kleen (Unsplash)

Jangma, atau musim hujan tahunan di Korea Selatan, menjadi kombinasi antara tantangan dan keindahan yang unik bagi negara ini. Umumnya berlangsung selama 3-5 minggu dari pertengahan Juni hingga akhir Juli, jangma ditandai dengan hujan lebat, kelembapan tinggi, dan suhu antara 23°C hingga 28°C.

More…

Bendera Saemaul. Gambar: 새마을운동중앙회

Saemaul Undong, atau Gerakan Komunitas Baru, diluncurkan pada 22 April 1970 oleh Presiden Korea Selatan, Park Chung-hee. Gerakan ini bertujuan untuk memodernisasi ekonomi pedesaan Korea Selatan yang tertinggal dibandingkan dengan pusat-pusat kota yang telah berkembang pesat. Saemaul Undong didasarkan pada nilai-nilai utama seperti ketekunan, bantuan diri, dan kerjasama untuk mendorong partisipasi komunitas dalam proses pembangunan.

More…